Kompas TV internasional kompas dunia

Israel Bantah Ada Kelaparan Besar di Gaza, Sebut Bantuan ke Palestina Sudah Lebih dari Populasi

Kompas.tv - 9 Mei 2024, 23:30 WIB
israel-bantah-ada-kelaparan-besar-di-gaza-sebut-bantuan-ke-palestina-sudah-lebih-dari-populasi
Warga Palestina menatap bantuan kemanusiaan yang diterjunkan dengan parasut di Kota Gaza, 25 Maret 2024. (Sumber: Mahmoud Essa/Associated Press)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Juru Bicara Perdana Menteri Israel, Tal Heinrich, membantah adanya laporan tentang kelaparan besar yang melanda rakyat Palestina di Gaza Utara. 

Heinrich menyebut bahwa tidak ada kelaparan besar di Gaza. Menurutnya, laporan adanya kelaparan tersebut datang dari berbagai pihak yang membenci Israel dan tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.

“Saya telah melihat laporan ini datang dari berbagai orang yang membenci Israel dan mereka tidak menyadari apa yang sebenarnya terjadi di lapangan,” kata Heinrich dikutip dari Al Arabiya, Kamis (9/5/2024).

Otoritas Israel bahkan menyebut sampai saat ini tersedia makanan dan kalori per kapita yang cukup di wilayah Gaza.

Sebelumnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan bahwa Gaza utara memasuki kelaparan besar sejak beberapa bulan setelah Israel melakukan agresi militer di jalur yang terkepung dalam konflik dengan Hamas.

Baca Juga: AS Hentikan Sementara Kirim Bantuan Bom ke Israel, Ada Peluang Gencatan Senjata Permanen?

Kepala Program Pangan Dunia PBB Cindy McCain mengaitkan kondisi kelaparan besar itu dengan pembatasan Israel terhadap pengiriman bantuan kemanusiaan ke jalur yang dilanda perang. Kelaparan itu, kata dia, juga telah bergerak ke bagian selatan Gaza.

Namun Heinrich sang jubir Benjamin Netanyahu itu tidak melihat laporan kelaparan itu sebagai fakta dan menegaskan bahwa kondisi yang terjadi adalah sebaliknya. 

Ia mengatakan, ada lebih dari 100 truk yang mengangkut bantuan makanan memasuki Gaza Utara dalam beberapa hari terakhir dan melebihi dari yang dibutuhkan populasi penduduk di wilayah tersebut.

Maka dari itu, pemerintah Israel membatasi bantuan yang masuk agar tidak terbuang sia-sia.

“Kami telah mendengar dari beberapa organisasi internasional yang telah bekerja dengan kami bahwa kami harus mengurangi jumlah bantuan karena melebihi populasi,” ucapnya.

“Lebih dari 100 truk telah memasuki Gaza Utara dalam beberapa hari terakhir, bantuan itu lebih dari yang dibutuhkan,” tutur Heinrich.

Baca Juga: Indonesia Kecam Keras Serangan Israel ke Rafah, Desak Gencatan Senjata Permanen


 




Sumber : Al Arabiya


BERITA LAINNYA



Close Ads x