Kompas TV internasional kompas dunia

Sekolah TK Dibuka di Gaza Meski Israel Masih Menyerang, Miliki Niat Mulia di Tengah Perang

Kompas.tv - 5 Mei 2024, 13:56 WIB
sekolah-tk-dibuka-di-gaza-meski-israel-masih-menyerang-miliki-niat-mulia-di-tengah-perang
Sekolah TK di Gaza, yang baru dibuka di tengah perang. (Sumber: Anadolu Agency)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Deni Muliya

GAZA KOMPAS.TV - Sekolah taman kanak-kanak (TK) telah dibuka di Gaza meski serangan Israel masih berlangsung di daerah kantong Palestina.

Pembukaan sekolah TK ini memiliki niat mulia meski dilakukan di tengah perang.

Ini menjadi sekolah TK pertama yang dibuka di Gaza, usai Israel melakukan serangan mematikan nyaris tujuh bulan lalu.

Baca Juga: Rusia Masukkan Zelenskyy ke Daftar Orang yang Dicari atas Kejahatan, Kemlu Ukraina: Rusia Putus Asa

Meningkatnya pengeboman dan serangan darat di Gaza sejak 7 Oktober membuat pendidilan di wilayah tersebut terganggu.

Begitu juga dengan banyaknya aspek kehidupan sehari-hari di Gaza.

Sekolah TK Siraj Al-Aqsa dibuka di Kota Gaza, yang menjadi salah satu target pertama dari pengeboman dan serangan darat Israel.

Dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (4/5/2024), Sekolah itu dibuka untuk anak usia 4 tahun ke atas.

Sekolah ini dijalankan oleh guru sukarelawan, untuk bermain dan belajar meski kelaparan, pemindahan dan kehancuran terjadi di sekitar mereka.

Dibuka berdasarkan upaya dari guru sukarelawan, sekolah TK ini menyediakan dukungan psikologi untuk anak-anak usia sekolah dari Kota Gaza dan wilayah sekitarnya.

“Anak-anak yang dididik juga diberikan kegiatan berbasis hiburan dan dukungan psikologis untuk meringankan dampak rasa sakit yang mereka alami akibat perang,” ujar salah satu guru, Ikram Hale.

“Terlepas dari semua tantangan yang kami hadapi, tujuan kami adalah membesarkan generasi terpelajar,” katanya.

Ibu Palestina yang anaknya ikut dalam program sekolah TK ini, Nesrin Abu Nahl, mengaku lega anaknya bisa kembali bersekolah.

Ia menegaskan, langkah ini diambil ketika anak-anak itu merasakan masalah psikologis yang menyulitkan karena serangan yang dilakukan Israel.

Baca Juga: Hamas Percaya Diri untuk Negosiasi Gencatan Senjata, Pembicaraan Kembali Dilakukan di Kairo

“Kami mencoba membangun generasi terpelajar. Anak-anak di usia ini membutuhkan pendidikan dan pengembangan,” ujarnya.

Israel telah membunuh 34.600 warga Palestina dan melukai sekitar 77.900 orang karena kehancuran besar dan kekurangan kebutuhan di Palestina.

Serangan itu dilakukan Israel dengan dalih membalas serangan Hamas ke wilayah selatan negara Zionis itu yang dilaporkan membunuh 1.200 orang.




Sumber : Anadolu Agency


BERITA LAINNYA



Close Ads x