Kompas TV internasional kompas dunia

Pahlawan Gaza Dr Ghassan Abu Sittah Dilarang Masuk Jerman, Sebut Upaya Bungkam Saksi Genosida Israel

Kompas.tv - 13 April 2024, 12:29 WIB
pahlawan-gaza-dr-ghassan-abu-sittah-dilarang-masuk-jerman-sebut-upaya-bungkam-saksi-genosida-israel
Dr Ghassan Abu Sittah, yang dijuluki pahlawan Gaza dilarang masuk ke Jerman, Jumat (12/4/2024). (Sumber: AP Photo/Hussein Malla, File)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

BERLIN, KOMPAS.TV - Seorang dokter Palestina-Inggris, Dr Ghassan Abu Sittah dilarang masuk Jerman untuk mengikuti konferensi pro-Palestina di Berlin.

Menurut sang dokter pelarangan itu merupakan upaya membungkam saksi genosida Israel.

Dr Ghassan Abu Sittah, yang dijuluki “Pahlawan Gaza”, atas aksinya merawat korban serangan Israel di Rumah Sait Gaza saat serangan Israel sejak 7 Oktober, dilarang masuk ke Jerman, Jumat (12/4/2024).

Baca Juga: AS Waswas, Klaim China Bantu Rusia Tingkatkan Industri Militer di Tengah Perang Lawan Ukraina

Sejak meninggalkan Gaza pada Novermber, Dr Ghassan Abu Sittah telah meningkatkan kepedulian atas serangan Israel ke wilayah terkepung itu.

Setelah serangan Israel, Abu Sittah menjadi perwakilan tak resmi dokter dan dokter bedah Palestina berbahasa Inggris yang merawat warga Palestina yang terluka karena serangan Zionis.

Dikutip dari The New Arab, salah seorang korespondennya mengonfirmasikan bahwa Abu Sittah tak diperbolehkan masuk Jerman.

“Mereka tak memperbolehkannya masuk, dan ia tak bisa membuat pernyataan hingga malam,” katanya.

Abu Sittah yang saat ini merupakan Rektor Universitas Glasgow, saat ini ditahan di bandara Berlin, dan tak akan sampai tepat waktu ke konferensi itu.

“Diundang untuk hadir di Berlin, atas pekerjaan saya di rumah sakit Gaza saat konflik saat ini,” cuit Abu Sittah di media sosial X.

Ia pun menilai penolakan ini sebagai cara untuk membungkam saksi dari genosida yang dilakukan Israel di Gaza.

“Pemerintah Jerman memaksa menahan saya masuk dari negara itu, untuk membungkam saksi dari genosida, sebelum ICJ (Pengadilan Internasional PBB), menambahkan Jerman sebagai kaki tangan dari pembantaian yang terjadi,” tuturnya.

Pernyataannya itu merujuk pada gugatan hukum terhadap Jerman atas dukungan mereka kepada Israel.

Abu Sittah sendiri dengan gagah berani menghadapi pengeboman dan upaya keras lainnya untuk kembali ke Gaza pada 9 Oktober.

Baca Juga: Biden Akhirnya Ancam Iran: AS Akan Mengabdikan Diri untuk Bela Israel

Saat itu bertepatan dengan baru dimulainya serangan Israel, yang hingga saat ini telah membunuh lebih dari 33.500 warga Palestina.

Ia pun menjadi salah satu profesional medis yang paling dihormati dan terpandang yang bekerja di Gaza.

Abu Sittah kerap berbicara ke media atas tantangan bagi warga Palestina yang terjebak di Gaza.



Sumber : The New Arab


BERITA LAINNYA



Close Ads x