Kompas TV internasional kompas dunia

Netanyahu Sebut Israel Sudah Tetapkan Waktu untuk Serang Rafah: Tak Ada yang Bisa Halangi Kami

Kompas.tv - 9 April 2024, 21:41 WIB
netanyahu-sebut-israel-sudah-tetapkan-waktu-untuk-serang-rafah-tak-ada-yang-bisa-halangi-kami
Sebuah kamp tenda yang menampung warga Palestina yang terusir dari tempat tinggal mereka karena serangan Israel, tampak di Rafah, Jalur Gaza pada Selasa, 27 Februari 2024. (Sumber: AP Photo/Hatem Ali)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

 

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan pihaknya telah menentukan waktu untuk menyerang Rafah, wilayah paling selatan Jalur Gaza yang dipenuhi pengungsi.

Netanyahu mengatakan tidak ada apa pun di dunia ini yang bisa menghentikan serangan Israel ke Rafah.

"Tidak ada kekuasaan di dunia yang bisa menghentikan kami. Begitu banyak kekuasaan yang mencoba melakukannya, tetapi itu tidak akan berhasil karena musuh, setelah apa yang mereka lakukan, tidak akan bisa mengulanginya lagi," kata Netanyahu dikutip Al Jazeera, Selasa (9/4/2024).

"Itu akan terjadi (serangan ke Rafah). Sudah ada waktunya," katanya menegaskan.

Baca Juga: Pasukan Israel Mundur dari Selatan Gaza, Persiapkan Serangan ke Rafah?

Pemerintah Israel mengeklaim unit-unit Hamas beroperasi secara bebas di Rafah. Daerah ini merupakan titik yang dipadati sekitar 1,5 juta pengungsi Palestina yang melarikan diri dari serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Berbagai pihak mengingatkan Israel bahwa serangan ke Rafah akan menimbulkan malapetaka bagi penduduk Palestina. Sekutu terkuat Israel, Amerika Serikat (AS), pun menentang rencana serangan ke Rafah.

Sementara juru bicara Hamas, Sami Abu Zahry, mempertanyakan pernyataan Netanyahu soal Rafah. Zahry mempertanyakan niat Israel ketika kedua pihak terlibat negosiasi gencatan senjata di Kairo, Mesir.

"Keberhasilan negosiasi apa pun tergantung pada berakhirnya agresi," kata Zahry.

Delegasi Israel dan Hamas sendiri merundingkan proposal gencatan senjata di Kairo pada akhir pekan lalu. Perundingan ini disebut tidak menghasilkan kesepakatan berarti untuk mengakhiri perang.

Sejak 7 Oktober 2023 lalu, menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, serangan Israel telah membunuh 33.207 orang, lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak. 

Lebih dari 75.933 orang juga terluka akibat serangan Israel dan sekitar 8.000 orang masih dinyatakan hilang, kemungkinan tertimbun reruntuhan.

Baca Juga: Warga Palestina Berburu Malam Lailatul Qadar di Masjid Al-Aqsa Jerusalem


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x