Dua Sosok Ini Disebut Media Asing Bakal Jadi Kandidat Prabowo untuk Menteri Keuangan

SINGAPURA, KOMPAS.TV - Media asing menyebut ada dua sosok yang bakal menjadi kandidat menteri keuangan di era Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto sudah resmi sebagai presiden terpilih Indonesia, dan siapa yang akan mengisi kabinetnya menarik perhatian.

Salah satunya adalah sosok yang akan mengisi posisi menteri keuangan, yang saat ini diisi oleh Sri Mulyani.

Baca Juga: Rusia Tuding Tokoh Penting Ukraina Ini Bertanggung Jawab atas Serangan di Moskow

Media Singapura The Strait Times pada hari ini Kamis (1/4/2024), mengungkapkan sumber dekat Prabowo telah mengungkapkan dua sosok yang berpotensi menjadi menteri keuangan.

Mereka adalah Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dan mantan Menteri Keuangan Chatib Basri.

“Para investor sedang mengamati dengan cermat pemilihan peran penting itu setelah lembaga pemeringkat memperingatkan dampak buruk dari program-program yang dikampanyekan Prabowo, sehingga meningkatkan risiko tergelincirnya rekor disiplin fiskal yang dicapai dengan susah payah di negara ini,” tulis The Strait Times.

Menurut sumber itu, Prabowo diyakini bakal memilih seorang profesional dengan kredibilitas pasar untuk memimpin kementerian keuangan.

Menurut The Strait Times, Basri, yang merupakan pemimpin Bank Mandiri, merupakan menteri keuangan pada 2013 dan 2014, telah menghadapi tapper tantrum (kebijakan mengurangi nilai pembelian aset).

Hal itu mendorong arus keluar modal dari pasar negara berkembang setelah Bank Sentral Amerika Serikat mengatakan akan mengurangi program pelonggarannya secara kuantitatif.

Sementara itu, Siregar merupakan diplomat karier, yang telah memiliki sejumlah jabatan tinggi di pemerintahan.

Baca Juga: Pertemuan Prabowo dan Xi Jinping Disorot Media China, Ada Keraguan meski Diyakini Kian Mesra

Dari Kepala Dewan Investasi hingga Wakil Menteri Keuangan, dan Duta Besar Indonesia untuk AS.

Menurut The Strait Times, Sri Mulyani tak akan mempertahankan pekerjaannya sebagai menteri keuangan di era Prabowo.

Pasalnya, keduanya tak bersepakat terkait belanja pertahanan, yang di era Prabowo akan meningkat.