Kompas TV internasional kompas dunia

Zelenskyy Murka Dituduh Putin Bantu Teroris yang Bantai 133 Orang di Moskow

Kompas.tv - 24 Maret 2024, 13:28 WIB
zelenskyy-murka-dituduh-putin-bantu-teroris-yang-bantai-133-orang-di-moskow
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (Sumber: Ukrainian Presidential Press Office via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Deni Muliya

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy murka atas tuduhan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menuduhnya membantu teroris yang menyerang gedung konser di Moskow.

Balai Kota Crocus yang tengah mengadakan konser diserang teroris pada Jumat lalu (22/3/2024).

Dilaporkan 133 orang tewas karena serangan tersebut, dan ratusan orang lainnya terluka.

Baca Juga: Putin Kutuk Serangan Teroris ke Gedung Konser Tewaskan 133 Orang, Minggu Hari Berkabung Nasional

ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan yang disebut paling mematikan di satu dekade terakhir.

Putin pun menuduh Ukraina terlibat dalam serangan teroris tersebut, dengan membiarkan para teroris untuk bersembunyi dan bergerak ke arah Ukraina.

“Sebuah jendela telah disiapkan untuk mereka dari pihak Ukraina untuk menyeberangi perbatasan,” tutur Putin dilansir dari The Guardian.

Tak ayal, hal tersebut membuat Zelenskyy mengamuk dan menegaskan Putin berusaha untuk mengalihkan tanggung jawab serangan teroris itu ke Ukraina.

“Apa yang terjadi kemarin di Moskow sangat jelas. Putin dan yang lainnya berusaha menyalahkan hal itu ke orang lain,” kata Zelenskyy dilansir dari Times of India.

Zelenskyy pun mengutuk ucapan Putin itu yang menurutnya bagian dari pola melimpahkan kesalahan yang biasa dilakukan kepemimpinan Rusia.

“Si rendah Putin itu, ketimbang menghadapi warga Rusia, menenangkan mereka, ia memilih diam selama sehari, berpikir bagaimana menyalahkannya ke Ukraina,” lanjutnya.

Baca Juga: Putin Sebut Pelaku Terorisme Moskow Hendak Kabur ke Ukraina, Tuduh Kiev Siap Beri Jalan

Juru Bicara Intelijen Militer Ukraina, Andriy Yusov pun mengomentari tuduhan Putin tersebut.

“Ukraina jelas tak terlibat dari serangan teroris,” kata Yusov.

“Ukraina hanya mempertahankan kedaulatannya dari penjajahan Rusida, membebaskan wilayah mereka, dan berjuang melawan tentara pendudukan, dan target militer, bukan warga sipil,” sambungnya.



Sumber : The Times of India


BERITA LAINNYA



Close Ads x