Kompas TV internasional kompas dunia

6 WNI Dikonfirmasi Jadi Korban Tewas Kapal Tanker Korea, KBRI Tokyo Koordinasi dengan Pihak Jepang

Kompas.tv - 22 Maret 2024, 23:35 WIB
6-wni-dikonfirmasi-jadi-korban-tewas-kapal-tanker-korea-kbri-tokyo-koordinasi-dengan-pihak-jepang
Sebuah kapal tanker asal Korea Selatan terlihat terbalik di dekat Pulau Mutsure, Prefektur Yamaguchi, Jepang bagian barat daya pada Rabu, 20 Maret 2024. Penjaga pantai mengatakan bahwa mereka menerima panggilan darurat dari kapal tanker kimia Keoyoung Sun, yang mengatakan bahwa kapal tersebut miring dan sedang berlindung di dekat Pulau tersebut. (Sumber: Kyodo News via AP)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Desy Afrianti

TOKYO, KOMPAS.TV - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo terus berkoordinasi dengan otoritas Jepang terkait peristiwa terbaliknya Kapal Tanker Keoyung Sun asal Korea Selatan di perairan Shimonoseki, Yamaguchi, Jepang, Rabu (20/3/2024) lalu.

Kapal Tanker Keoyung Sun diketahui berawakkan 11 orang yang terdiri 8 Warga Negara Indonesia (WNI), 2 warga negara Korea Selatan dan 1 warga negara Tiongkok.

Hingga Jumat (22/3/2024), Japan Coast Guard (JCG) telah mengevakuasi 9 korban, sementara 2 korban lainnya masih dalam proses pencarian. 

Dari 9 korban yang dievakuasi, JCG mengonfirmasi ada jenazah 6 (enam) WNI yang menjadi korban tewas yaitu AAS, MMA, R, S, YYA, dan RM.

Sementara itu, ada 1 (satu) WNI yang selamat yakni RYL, saat ini tengah menjalani perawatan di RS Kitakyushu Sogo, Prefektur Fukuoka. 

JCG juga mengatakan, pihak mereka masih mengerahkan kapal dan helikopter untuk melakukan pencarian terhadap 1 (satu) WNI atas nama ASJ yang belum ditemukan.

Baca Juga: Kapal Tanker Korea Selatan dengan 8 Awak WNI Terbalik di Jepang, 7 Orang Dilaporkan Tewas

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang, Heri Akhmadi, memastikan KBRI Tokyo bakal terus melakukan koordinasi dengan KBRI Seoul dan otoritas Jepang terkait penanganan dalam peristiwa ini. 

“KBRI Tokyo terus berkoordinasi erat dengan Japan Coast Guard dan ship manning agency (agensi pengawakan kapal) masing-masing ABK WNI, khususnya terkait pencarian satu WNI yang masih hilang dan pemulangan enam jenazah WNI ke Indonesia. Pemantauan untuk WNI yang selamat juga terus dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan dan kebutuhan yang diperlukan,” kata Dubes Heri dalam rilis yang diterima KompasTV, Jumat (22/3/2024)

“Kasus ini awalnya ditangani oleh KJRI Osaka, namun karena saat ini jenazah sudah di Fukuoka, penanganannya dilanjutkan oleh KBRI Tokyo."

"Kami berkoordinasi dengan Direktorat Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri yang akan memfasilitasi pemulangan jenazah dan pemenuhan hak-hak ketenagakerjaan dari ABK WNI,” ujarnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, sebuah kapal tanker kimia asal Korea Selatan terbalik di lepas pantai barat Jepang pada hari Rabu, (20/3/2024).

Dilansir dari Associated Press, Kapal Tanker Keoyung Sun tersebut diketahui membawa 980 ton asam akrilik. Meski terbalik, tidak ada kebocoran yang terdeteksi dan pihak berwenang tengah melakukan antisipasi kemungkinan jika terjadi kebocoran.

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, asam akrilik merupakan bahan yang digunakan dalam plastik, resin, dan pelapis yang bisa menyebabkan iritasi pada kulit, mata, dan selaput lendir.

Baca Juga: Korban Jiwa Kapal Tanker Terbalik di Jepang Bertambah Jadi 8, Jumlah WNI yang Tewas Belum Diketahui



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x