Kompas TV internasional kompas dunia

China Mulai Campur Tangan di Perang Gaza, Perwakilan Beijing Temui Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

Kompas.tv - 21 Maret 2024, 14:50 WIB
china-mulai-campur-tangan-di-perang-gaza-perwakilan-beijing-temui-pemimpin-hamas-ismail-haniyeh
Pemimpin Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh. (Sumber: Anadolu)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

BEIJING, KOMPAS.TV - China dilaporkan mulai campur tangan dengan perang di Gaza, setelah perwakilannya menemui pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

Kementerian Luar Negeri China pada Selasa (19/3/2024) mengungkapkan perwakilannya Wang Kejian dan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh bertemu di Qatar, Minggu (17/3/2024).

Pertemuan tersebut dilakukan untuk membicarakan konflik di Gaza. Namun, kementerian tersebut tak menjelaskan lebih lanjut mengenai isi pembicaraan.

Baca Juga: Media Asing Laporkan Prabowo-Gibran Resmi Menang Pilpres 2024, Soroti Respons Lawan-Lawannya

Pertemuan itu menjadi yang pertama kalinya pertemuan China dan Hamas diungkapkan secara resmi sejak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober.

Serangan Hamas ke Israel dilaporkan menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 sandera.

Sedangkan serangan balasan Israel ke Gaza, membunuh nyaris 32.000 warga Palestina, dan dua pertiganya adalah anak-anak dan perempuan.

Sementara itu, militer Israel mengatakan mereka telah membunuh ribuan pasukan Hamas.

Mengutip Voice of America, pertemuan itu dilakukan beberapa hari setelah secara terpisah Wang bertemu dengan pejabat Israel dan pejabat otoritas Palestina.

Pada pertemuan dengan Hamas, Wang diberitahu Haniyeh bahwa perang harus segera berakhir. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) harus mundur dari Gaza, dan kemerdekaan Palestina harus segera ditetapkan.

Baca Juga: PM Irlandia Leo Varadkar Mundur, Sosok yang Sentil Biden Terkait Gaza Langsung di Depan Mukanya

Hamas mengatakan Wang meyakinkan Haniyeh bahwa gerakan Hamas merupakan bagian dari struktur nasional Palestina, dan China tertarik menjalin hubungan dengannya.

Meski begitu, para pengamat mengungkapkan upaya China untuk melakukan mediasi akan terhambat oleh hubungannya dengan Hamas, yang dicap sebagai kelompok teroris oleh Mesir, Israel, Jepang, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.


 



Sumber : Voice of America


BERITA LAINNYA



Close Ads x