Kompas TV internasional kompas dunia

Israel Serang Shelter Keluarga Staf Dokter Tanpa Batas dan Tutup Akes Bantuan PBB ke Gaza Utara

Kompas.tv - 21 Februari 2024, 18:58 WIB
israel-serang-shelter-keluarga-staf-dokter-tanpa-batas-dan-tutup-akes-bantuan-pbb-ke-gaza-utara
Israel menyerang tempat perlindungan milik lembaga kemanusiaan Dokter Tanpa Batas (MSF) di Jalur Gaza, hari Selasa, (20/2/2024), yang menyebabkan setidaknya dua orang tewas. (Sumber: Anadolu)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Israel menyerang tempat perlindungan milik lembaga kemanusiaan Dokter Tanpa Batas (MSF) di Jalur Gaza, hari Selasa, (20/2/2024), yang menyebabkan setidaknya dua orang tewas.

"Malam ini pasukan Israel melakukan operasi di Al Mawasi, Khan Younis, Gaza, di mana tempat perlindungan yang menampung staf MSF dan keluarga mereka diserang," keterangan MSF seperti yang dilaporkan oleh X.

"Walaupun rincian masih berkembang, kru ambulans telah mencapai lokasi, di mana setidaknya dua anggota keluarga rekan kerja kami tewas dan enam orang terluka. Kami terkejut dengan kejadian ini," tambah pernyataan MSF.

Sementara itu pasokan pangan bagi warga sipil Gaza korban serbuan Israel mencapai titik kritis.

Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) hari Selasa, (20/2/2024) menyatakan Israel menolak akses lebih dari setengah dari misi yang direncanakan oleh badan PBB tersebut dan mitra kemanusiaannya untuk memberikan bantuan di Gaza Utara sejak awal tahun ini.

"Sejak awal 2024, 51% dari misi yang direncanakan oleh UNRWA dan mitra kemanusiaannya untuk memberikan bantuan dan melakukan penilaian di wilayah utara Gaza tahun ini telah ditolak aksesnya oleh pihak berwenang Israel," ungkap agensi tersebut melalui X.

"Keamanan pangan di utara Wadi Gaza telah mencapai titik sangat kritis," tambah pernyataan tersebut, seperti laporan Anadolu, Rabu, (21/2/2024).

Baca Juga: Sistem Kesehatan Gaza Kolaps, MER-C Dorong Indonesia Bangun RS Lapangan di Rafah

Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) hari Selasa, (20/2/2024) menyatakan Israel menolak akses lebih dari setengah dari misi yang direncanakan oleh badan PBB tersebut dan mitra kemanusiaannya untuk memberikan bantuan di Gaza Utara sejak awal tahun ini. (Sumber: Anadolu)

Pada 17 November tahun lalu, UNRWA menyatakan penduduk di utara Gaza berada "di ambang kelaparan."

Israel melakukan serangan besar-besaran dengan senjata berat ke Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina, Hamas, pada Oktober, yang diklaim Israel menewaskan hampir 1.200 warganya.

Jumlah kematian akibat serangan Israel di Jalur Gaza melonjak menjadi 29.195 warga sipil, seperti yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina hari Selasa, (20/2/2024).

Sebanyak 69.170 orang telah terluka sejauh ini.


 

Sebanyak 85% penduduk Gaza telah mengungsi akibat serangan Israel, sementara semuanya mengalami ketidakamanan pangan, menurut PBB. Ratusan ribu orang hidup tanpa tempat perlindungan, dan kurang dari setengah dari truk bantuan masuk ke wilayah tersebut dibandingkan sebelum konflik dimulai.

Sementara Israel dituduh melakukan genosida oleh Mahkamah Internasional.

Putusan sementara pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosidal dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza.




Sumber : Anadolu


BERITA LAINNYA



Close Ads x