Kompas TV internasional kompas dunia

Kemlu: Tidak Ada WNI yang Jadi Korban Penembakan Massal di Kansas

Kompas.tv - 16 Februari 2024, 14:27 WIB
kemlu-tidak-ada-wni-yang-jadi-korban-penembakan-massal-di-kansas
Para pekerja membongkar panggung di luar Union Station Kamis, 15 Februari 2024, di Kansas City, Mo. Tempat tersebut merupakan lokasi dari penembakan massal pada hari Rabu setelah perayaan kemenangan Kansas City Chiefs dalam pertandingan sepak bola NFL Super Bowl 58. (Sumber: AP Photo/Charlie Riedel)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam penembakan massal di Kansas.

Hal tersebut disampaikan Direktur Perlindungan WNI (PWNI) dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha pada Jumat (16/2/2024).

Setelah insiden penembakan tersebut, KJRI Chicago telah menjalin komunikasi dengan masyarakat Indonesia di Kansas City untuk memastikan keamanan dan keselamatan WNI.

"Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban insiden penembakan tersebut," kata Judha dikutip dari Tribunnnews.com.

KJRI Chicago pun mengimbau kepada WNI untuk terus berhati hati dan segera menghubungi otoritas setempat dan KJRI jika menghadapi situasi darurat.

Pada 14 Februari 2024 pukul 16.06 sore waktu setempat, terjadi penembakan massal di Union Station, Kansas City, Missouri.

Penembakan terjadi usai kemenangan Kansas City Chief dalam kompetisi final sepak bola Amerika Serikat (NFL), Superbowl.

Baca Juga: Tertangkap! Polisi Ringkus 3 Warga Yang Terlibat Aksi Penembakan Di Desa Tenga Minsel

Dalam insiden itu, dilansir dari Associated Press, satu orang tewas dan 22 korban lainnya dilaporkan dalam kondisi luka-luka dengan kondisi kritis.

Polisi telah melakukan penahanan 2 tersangka yang diketahui membawa senjata saat insiden penembakan.

Polisi mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah menahan tiga remaja tetapi membebaskan satu yang mereka tentukan tidak terlibat dalam penembakan, meninggalkan dua dalam tahanan.

Kepala Polisi Graves mengatakan pada hari Rabu bahwa beberapa senjata api berhasil ditemukan dan penyelidik sedang bekerja untuk menentukan apakah orang lain terlibat.

Polisi tidak merilis lebih banyak detail tentang orang-orang yang ditahan atau senjata yang disita.

Penyelidik mendorong saksi, orang-orang dengan rekaman ponsel, dan korban kekerasan untuk melapor.

Dalam pesan yang diposting di media sosial, Jaksa wilayah Jackson, Jean Peters Baker, mengatakan bahwa dia akan menggunakan setiap alat yang ada di tangannya untuk mendapatkan jawaban. 

"Kami akan melewati ini bersama. Kami akan sembuh bersama. Dan kami akan berjuang bersama," kata dia. 

Baca Juga: Rusia dan Ukraina Saling Bertukar 200 Tawanan Perang meski Tegang akibat Penembakan Pesawat



Sumber : Tribunnews/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x