Kompas TV internasional kompas dunia

China Gertak Taiwan, Sebut Washington Bakal Lupakan Taipei jika Trump Jadi Presiden AS

Kompas.tv - 1 Februari 2024, 18:03 WIB
china-gertak-taiwan-sebut-washington-bakal-lupakan-taipei-jika-trump-jadi-presiden-as
Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, mantan Presiden AS Donald Trump, tiba dalam sebuah acara kampanye di Erie, Pennsylvania, AS, Sabtu, 29 Juli 2023. (Sumber: AP Photo/Sue Ogrocki)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

BEIJING, KOMPAS.TV - China menggertak Taiwan dengan menyebut Taiwan akan dilupakan jika Donald Trump kembali terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, AS menyatakan terpilihnya Trump sebagai presiden akan membuat Taiwan dilupakan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kementerian Urusan Taiwan, Rabu (31/1/2024).

Baca Juga: Bongbong Marcos Diperingatkan Eks Algojo Duterte: Jangan Percaya dengan Monster

“AS akan berusaha mengutamakan Amerika, dan Taiwan akan berubah jadi biji catur, menjadi biji catur yang bisa dibuang kapan saja,” kata juru bicara Kementerian Urusan Taiwan Chen Binhua dikutip dari Time.

Pernyataan Taiwan itu merupakan respons dari wawancara Trump dengan Fox News pada Juli lalu.

Ketika itu, Trump menghindari menjawab pertanyaan secara langsung apakah jika ia menjadi Presiden AS bakal membela Taiwan jika China menyerang.

“Jika saya menjawab pertanyaan itu, saya akan berada dalam posisi negosiasi yang sangat buruk,” katanya.

“Dengan demikian, Taiwan memang mengambil semua bisnis chip kami,” tambah Trump.

China sendiri kerap menyerukan Taiwan bukan rekan yang pantas untuk AS.

Hal itu segaris dengan tujuan China mengecilkan kepercayaan diri pemerintahan pulau tersebut.

AS secara tradisional mengadopsi kebijakan ambiguitas strategis.

Baca Juga: Netanyahu Isyaratkan Siap Korbankan Warganya yang Ditahan di Gaza: Kami Tak Akan Hentikan Perang

Mereka mengakui klaim historis China atas kedaulatan Taiwan, namun hanya mampu mempertahankan hubungan tak resmi dengan Taiwan dan menjanjikan bantuan pertahanan.

Meski begitu, Presiden Joe Biden berulang kali mengatakan AS akan membela Taiwan jika diserang.

AS merupakan pendukung militer utama Taiwan, dan pada akhir 2022, mereka mengizinkan penjualan senjata senilai USD10 miliar atau setara Rp157 triliun dalam penjualan senjata selama lima tahun.


 

 



Sumber : Time


BERITA LAINNYA



Close Ads x