Kompas TV internasional kompas dunia

Media Israel Akui Bantuan yang Masuk Gaza Hanya Penuhi 10 Persen Kebutuhan Darurat

Kompas.tv - 1 Januari 2024, 23:30 WIB
media-israel-akui-bantuan-yang-masuk-gaza-hanya-penuhi-10-persen-kebutuhan-darurat
Warga Palestina mengantre makanan di Rafah, Rabu, (20/12/2023). Bantuan kemanusiaan yang telah disalurkan ke Gaza hanya memenuhi 10 persen dari kebutuhan penduduk, mendorong seruan agar Israel meningkatkan upaya bantuannya kepada warga sipil di wilayah tersebut, seperti diungkap media Israel hari Senin, (1/1/2024). (Sumber: AP Photo/Hatem Ali)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

YERUSALEM, KOMPAS.TV - Bantuan kemanusiaan yang telah disalurkan ke Gaza hanya memenuhi 10 persen dari kebutuhan penduduk, mendorong seruan agar Israel meningkatkan upaya bantuannya kepada warga sipil di wilayah tersebut, sepert diungkap media Israel hari Senin, (1/1/2024).

Surat kabar ternama Israel, Haaretz, yang dikutip Anadolu hari Senin (1/1/2024) melaporkan lebih dari dua juta orang di Gaza, setengah dari total populasi, menghadapi kondisi kelaparan parah atau bahkan ekstrem.

Haaretz menyatakan 90 persen penduduk Gaza sering kali harus bertahan tanpa makanan dalam kehidupan sehari-hari, "Meskipun 190 truk memasuki Gaza setiap hari dengan persetujuan Israel, namun hanya menyediakan sekitar 10 persen dari kebutuhan penduduk Gaza," tulis Haaretz.

Media Israel juga dikecam karena menutup-nutupi besarnya kerusakan, kematian, dan bencana kemanusiaan yang melanda Jalur Gaza akibat perang. Sebuah pernyataan tegas dari surat kabar tersebut menunjukkan kekhawatiran akan minimnya liputan terhadap tragedi di wilayah tersebut.

Warga Gaza saat ini dalam krisis kemanusiaan dan kesehatan sangat parah, 1,4 juta dari 2,3 juta orang di wilayah tersebut terpaksa mengungsi dari rumah mereka.

Baca Juga: Israel Tarik Ribuan Pasukan dari Gaza Utara, Bakal Gempur Tempat Ratusan Ribu Warga Mengungsi

Tenda-tenda pengungsi Palestina di Rafah hari Jumat, (29/12/2023). Bantuan kemanusiaan yang disalurkan ke Gaza hanya memenuhi 10 persen dari kebutuhan penduduk, mendorong seruan agar Israel meningkatkan upaya bantuannya kepada warga sipil di Gaza, seperti diungkap media Israel hari Senin, (1/1/2024). (Sumber: AP Photo)

Bencana kemanusiaan semakin diperparah oleh kebijakan Israel yang membatasi akses terhadap makanan, air, obat-obatan, dan listrik, semuanya terjadi di tengah pengeboman yang intensif oleh Israel ke wilayah kantong tersebut.

Bantuan yang tiba di Jalur Gaza selama ini belum pernah mencukupi kebutuhan keseluruhan penduduk, terutama karena blokade ketat yang diberlakukan Israel sejak tahun 2006 terhadap wilayah Palestina.

Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB untuk Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) mengungkapkan pada 26 Oktober bahwa blokade Israel selama bertahun-tahun di Gaza telah membuat 80 persen warga Palestina di sana bergantung pada bantuan internasional.

Dalam 24 jam terakhir, setidaknya 150 warga Palestina dikabarkan meninggal dunia dan 286 lainnya terluka ketika pasukan Israel melanjutkan serangan mereka di Jalur Gaza yang terkepung, demikian disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Gaza pada Minggu.

Jumlah korban Palestina yang meninggal akibat serangan tentara Israel sejak 7 Oktober terus bertambah, mencapai 21.900 orang, sedangkan 56.451 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka. Situasi ini menggambarkan tragedi kemanusiaan yang semakin mendalam di Jalur Gaza.



Sumber : Haaretz


BERITA LAINNYA



Close Ads x