Kompas TV internasional kompas dunia

Anak-Anak Gaza Kelaparan, Dikepung, dan Dibom Israel: Mohon Tunjukkan Belas Kasihan

Kompas.tv - 8 November 2023, 21:25 WIB
anak-anak-gaza-kelaparan-dikepung-dan-dibom-israel-mohon-tunjukkan-belas-kasihan
Seorang perempuan menggunakan kaus berwarna putih sebagai tanda agar tidak ditembaki dalam perjalanan mengungsi ke selatan Jalur Gaza, Selasa (7/11/2023). (Sumber: Mohammed Dahman/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

GAZA, KOMPAS.TV - Kaum ibu yang mengungsi di sekolah-sekolah di Rafah, di selatan Jalur Gaza, meminta komunitas internasional mengirimkan bantuan kemanusiaan.

Para ibu menyampaikan, anak-anak mereka kelaparan dan menderita karena pengeboman terus-menerus Israel.

Segelintir bantuan kemanusiaan diketahui telah memasuki Jalur Gaza dari Gerbang Rafah, perbatasan Gaza-Mesir.

Namun, Israel masih membatasi atau belum mau memberi jaminan keamanan bagi sebagian besar bantuan kemanusiaan yang akan masuk Gaza, wilayah Palestina yang sudah diblokade Israel sejak 2007.

Baca Juga: Konvoi Palang Merah yang Bawa Bantuan bagi Rumah Sakit di Gaza Ditembaki

Najma Al-Amwasi, seorang ibu yang mengungsi dari utara Gaza, mengaku anak-anak memerlukan bantuan pangan segera.

Al-Amwasi meminta titik-titik penyeberangan di Gaza dibuka untuk penyaluran bantuan yang dibutuhkan.

"Anak-anak kami kelaparan. Kami sangat membutuhkan tepung. Kami mohon agar umat manusia menunjukkan belas kasihan," kata Al-Amwasi kepada Al Jazeera, Rabu (8/11/2023).

"Perbatasan perlu dibuka. Kami telah mengalami penderitaan luar biasa karena pengeboman. Api perang ini harus dipadamkan," lanjutnya.

Seorang pengungsi lain, Umm Muamin Al-Arja, mengaku warga sudah tidak bisa menemukan makanan, bahkan di selatan Gaza. Ia mengaku hanya ingin hidup normal seperti kebanyakan manusia di dunia.

"Kami tidak bisa menemukan makanan dan tidak ada tepung. Orang-orang mengantre panjang untuk air. Kami hanya ingin kembali ke rumah dan berkumpul dengan keluarga," kata Al-Arja.

Stok pangan di Jalur Gaza menipis sejak Israel memberlakukan pengepungan total ke enklave berpenduduk 2,3 juta jiwa tersebut sejak 7 Oktober lalu.

Israel juga disebut sengaja mengebom toko-toko roti di Jalur Gaza, wilayah yang didudukinya sejak 1967.

Selain itu, banyak toko roti di Jalur Gaza berhenti beroperasi karena kekurangan bahan bakar, listrik, serta bahan baku.

Sebelumnya, organisasi Oxfam International menyebut Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang terhadap warga sipil di Gaza.

Sejauh ini, pengeboman Israel di Jalur Gaza telah membunuh 10.569 jiwa, termasuk 4.324 anak-anak. Lebih dari 25.000 orang pun terluka karena serangan Israel.

Baca Juga: Gempuran Israel Makin Masif, Pasukan Darat Memasuki Gaza Lebih Dalam, Warga Makin Menderita


 



Sumber : Al Jazeera


BERITA LAINNYA



Close Ads x