Kompas TV internasional kompas dunia

Serangan Israel Bunuh Nenek dan Tiga Cucunya di Lebanon, Hizbullah: Kami akan Balas Dua Kali Lipat

Kompas.tv - 8 November 2023, 03:40 WIB
serangan-israel-bunuh-nenek-dan-tiga-cucunya-di-lebanon-hizbullah-kami-akan-balas-dua-kali-lipat
Empat warga sipil, yaitu seorang perempuan dan tiga anak kecil, tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon selatan, Minggu sore (5/11/2023). (Sumber: Lebanese Broadcast Corporation International LBCI)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

BEIRUT, KOMPAS.TV - Hizbullah berjanji akan membalas serangan Israel terhadap warga sipil Lebanon, dua kali lipat. Hal tersebut disampaikan anggota parlemen Lebanon dari Hizbullah, Ali Fayyad, Selasa (7/11/2023).

Ia menanggapi terbunuhnya seorang nenek dan ketiga cucunya di selatan Lebanon karena serangan Israel pada Minggu (5/11).

Sebelumnya, anggota parlemen dari Hizbullah yang lain, Hassan Fadlallah, menyebut Israel akan menebus "kejahatan terhadap warga sipil."

"Pejuang akan membalas dua kali lipat setiap agresi yang menyasar warga sipil. Mereka belum menunjukkan seluruh kekuatan," kata Fayyad, Selasa, dikutip Al Jazeera.

Baca Juga: Perempuan dan 3 Anak Tewas Terkena Serangan Udara Israel Saat Naik Mobil di Lebanon Selatan

Hizbullah terlibat baku tembak dengan militer Israel sejak Tel Aviv mendeklarasikan perang terhadap Hamas pada 7 Oktober 2023.

Situasi di perbatasan Lebanon-Israel pun menjadi rentan dan memicu kekhawatiran meluasnya front pertempuran.

Sejauh ini, baku tembak tersebut menimbulkan setidaknya 60 korban jiwa di pihak Hizbullah dan 10 warga sipil Lebanon. Di lain pihak, tujuh tentara dan satu warga sipil Israel dilaporkan tewas.

Hizbullah dan Israel pernah terlibat perang sebulan pada 2006 silam. Namun, sejak itu, Hizbullah dilaporkan menambah kekuatan hingga disebut dapat menerakan kerugian besar di pihak Israel.

Sebelumnya, pakar Hizbullah di lembaga Atlantic Council, Nicholas Blanford, menyebut organisasi yang didukung Iran itu telah meningkatkan kekuatan militer secara signifikan dalam 17 tahun belakangan.

Blanford memperkirakan Hizbullah kini memiliki 60.000 petempur, termasuk milisi cadangan. Kelompok itu juga menambah stok rudal dari 14.000 unit per 2006 menjadi sekitar 150.000 unit saat ini.

"Tidak mengejutkan mungkin bahwa pejabat-pejabat Israel beberapa tahun belakangan mempertimbangkan Hizbullah sebagai ancaman utama mereka," kata Blanford.

Baca Juga: Sekjen PBB Sebut Gaza Jadi Kuburan Anak-Anak, tapi Dewan Keamanan Masih Bergeming


 



Sumber : Al Jazeera


BERITA LAINNYA



Close Ads x