Kompas TV internasional kompas dunia

Warga Israel yang Sempat Disandera Hamas Ungkap Perlakuan yang Ia Terima, Malah Salahkan Negaranya

Kompas.tv - 28 Oktober 2023, 09:09 WIB
warga-israel-yang-sempat-disandera-hamas-ungkap-perlakuan-yang-ia-terima-malah-salahkan-negaranya
Kelompok Hamas kembali membebaskan dua warga Israel yang disandera di Gaza hari Senin, (23/10/2023), dalam keadaan sehat. Yocheved Lifshitz, 85, berjabat tangan sebagai ucapan terima kasih kepada seorang anggota Hamas saat dia dilepaskan ke Palang Merah di lokasi yang tidak diketahui, Senin, 23 Oktober 2023. Dia aktivis perdamaian Israel Palestina. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Warga Israel yang sempat disandera Hamas, Yocheved Lifshitz mengungkapkan perlakuan baik yang diterimanya saat ditahan.

Ia malah menyalahkan negaranya, hingga serangan yang dilakukan Hamas bisa sampai terjadi.

Lifshitz, 89 tahun dibebaskan bersama Nurit Cooper, 79 tahun pada Senin (23/10/2023).

Lifshitz yang dibantu anaknya Sharone Lifshitz yang menerjemahkan dari bahasa Ibrani ke Inggris, mengungkapkan ia dibawa ke sebuah terowongan bawah tanah yang seperti jaring laba-laba.

Baca Juga: Media Palestina: Area Dekat Rumah Sakit Indonesia di Gaza Jadi Sasaran Serangan Udara Israel

“Mereka mengatakan mereka percaya terhadap Quran dan tak akan menyakiti kami,” kata Lifshitz dikutip dari CBS News.

Ia mengatakan dokter selalu hadir dan akan mengunjungi para sandera setiap beberapa hari dan membawa obat yang diberikan.

Lifshitz juga mengatakan bahwa mereka diperlakukan dengan manusiawi selama dua pekan ditahan.

Ketika ditanya mengapa ia menjabat tangan salah satu penyanderanya, Lifshitz pun menjelaskan.

“Mereka telah memenuhi kebutuhan kami. Sepertinya mereka sudah siap. Mereka telah menyiapkannya untuk waktu lama dan menyiapkan kebutuhan yang diperlukan perempuan dan pria,” ucapnya.

Meski begitu ia menegaskan dirinya tetap merasa sulit harus menjadi sandera, dan akan sulit menghapusnya dari memori.

Ia pun menyalahkan militer Israel yang menyebabkan serangan Hamas terjadi dan dirinya kemudian bisa disandera.

Baca Juga: Israel Tolak Seruan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Majelis Umum PBB, Menyebutnya Tercela

“Kami ini kambing hitam. Militer dan negara telah meninggalkan kami. Mereka (Hamas) membakar ladang kami, mengirimkan balon api, dan kerumunan pun datang,” katanya, mengacu pada serangan Hamas dalam skala yang lebih kecil pada bulan-bulan dan tahun-tahun sebelum 7 Oktober.


“Tentara (Israel) tak menganggapnya serius,” ujar Lifshitz.

Kepala Badan Intelijen Militer Israel dianggap bertanggung jawab gagal mendeteksi serangan Hamas.

Beberapa analis pun percaya serangan tersebut memang sudah disiapkan Hamas selama berbulan-bulan.




Sumber : CBS News


BERITA LAINNYA



Close Ads x