Kompas TV internasional kompas dunia

Iran Ancam Tak akan Ampuni AS jika Serangan Israel ke Gaza Tak Dihentikan

Kompas.tv - 27 Oktober 2023, 13:43 WIB
iran-ancam-tak-akan-ampuni-as-jika-serangan-israel-ke-gaza-tak-dihentikan
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Naledi Pandor di Teheran, Iran, Minggu, 22 Oktober 2023. (Sumber: AP Photo/Vahid Salemi)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

 

TEHERAN, KOMPAS.TV - Iran mengancam Amerika Serikat (AS) yang mendukung serangan Israel ke Gaza. Dalam pernyataannya di PBB, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian menegaskan tak akan mengampuni AS jika serangan ke Gaza tak dihentikan.

Sejak Hamas melakukan serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu, negara Zionis tersebut telah melancarkan pengeboman ke Gaza, wilayah Palestina berpenduduk 2,3 juta jiwa yang telah berada di bawah blokade Israel sejak 2007.

Baca Juga: Eks PM China Li Keqiang Meninggal Mendadak, Baru Lengser Maret Lalu

Meski berdalih menargetkan Hamas, sebagian besar korban tewas akibat serangan Israel adalah warga sipil Palestina.

Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan jumlah korban tewas karena serangan Israel di Gaza sudah lebih dari 6.600 orang.

“Kami selalu mendukung perdamaian dan keamanan, tetapi hari ini di New York dan di PBB, dengan tegas saya mengatakan kepada pemimpin Amerika yang kini menjalankan genosida di Palestina bahwa kami tak menerima ekspansi perang di wilayah ini,” kata Amirabdollahian di markas PBB, New York, Kamis (26/10/2023), dikutip dari New York Post.

“Tetapi saya peringatkan, jika genosida di Gaza berlanjut, mereka (AS), tak akan diampuni dari api ini. Ini rumah kami dan Asia Barat adalah wilayah kami,” lanjutnya

Baca Juga: Serangan Israel Bunuh Seluruh Keluarganya, Jurnalis Al-Jazeera: Mereka Balas Dendam lewat Anak Kami

Amirabdollahian pun menambahkan, pihaknya tak akan berkompromi dengan pihak dan kubu mana pun.

Ia juga menyerukan agar "genosida" dan "pemindahan paksa warga Gaza" dihentikan, serta bantuan kemanusiaan yang lebih mendesak dan luas, segera dikirim ke wilayah yang telah berada di bawah pendudukan Israel sejak 1967 itu.

“Menurut hukum internasional, gerakan pembebasan Palestina Hamas sedang melawan pendudukan dan memiliki hak yang sah,” katanya.

Dia juga mengatakan Hamas bersedia membebaskan warga sipil yang mereka tahan.

"Tuan Presiden, menurut negosiasi kami, Hamas siap membebaskan tahanan sipil; di sisi lain, dunia harus mendukung pembebasan 6.000 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel," ungkap Amirabdollahian.

Hamas dilaporkan menahan lebih dari 200 orang setelah melakukan serangan ke Israel. Sejauh ini, empat orang telah dibebaskan atas mediasi Qatar.


 



Sumber : New York Post


BERITA LAINNYA



Close Ads x