Kompas TV internasional kompas dunia

Putin Telepon Netanyahu, Desak Atasi Situasi Krisis Rakyat Gaza dan Solusi Damai Perang Israel-Hamas

Kompas.tv - 17 Oktober 2023, 10:22 WIB
putin-telepon-netanyahu-desak-atasi-situasi-krisis-rakyat-gaza-dan-solusi-damai-perang-israel-hamas
Presiden Rusia, Vladimir Putin, menegaskan kembali permintaannya untuk perdamaian antara Israel dan Palestina dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, demikian pernyataan dari Kremlin hari Senin, (16/10/2023). (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menegaskan kembali permintaannya untuk perdamaian antara Israel dan Palestina dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, demikian pernyataan dari Kremlin hari Senin, (16/10/2023)

"Diskusi difokuskan pada situasi krisis yang muncul akibat eskalasi dramatis konflik Palestina-Israel," demikian pernyataan dari layanan pers Kremlin setelah panggilan telepon tersebut.

"Presiden Rusia menyampaikan duka cita tulus kepada keluarga korban Israel yang tewas, dan menekankan ketidaksetujuan total serta kecaman terhadap tindakan apa pun yang mengakibatkan korban warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak," tegas Kremlin.

Presiden Rusia juga memberi tahu Perdana Menteri Israel tentang upaya Moskow untuk membantu normalisasi situasi di wilayah tersebut, mencegah eskalasi kekerasan lebih lanjut, dan menghindari bencana kemanusiaan di Gaza. "Secara khusus, pihak Israel diberitahu tentang poin-poin kunci dari panggilan telepon hari ini dengan pemimpin Palestina, Mesir, Iran, dan Suriah," demikian dijelaskan.

Selain itu, Putin menegaskan kesiapan Rusia untuk memfasilitasi penyelesaian diplomatis konflik Palestina-Israel, tambah layanan pers Kremlin.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pembicaraan telepon dengan Putin menegaskan Israel tidak akan menghentikan operasinya di Gaza hingga berhasil menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, menurut kantor perdana menteri Israel seperti dikutip TASS.

Netanyahu berbicara dengan Putin pada hari Senin (16/10/2023) malam dan "menegaskan bahwa Israel diserang para pembunuh yang kejam dan keji, dan memulai perang dengan tekad dan persatuan, tidak akan berhenti sampai menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas," demikian pernyataan kantor PM Israel.

Hari Senin, Kremlin juga mengatakan Putin kembali menegaskan keinginannya untuk "penyelesaian damai melalui sarana politik dan diplomasi."

Baca Juga: Gambar Udara Kondisi Gaza Dampak Serangan Udara Israel: Gedung Hancur Tinggal Puing


Pada hari yang sama, Putin membahas evakuasi warga negara CIS dari Jalur Gaza dengan Presiden Mesir.

Pada tanggal 16 Oktober, pemimpin Rusia juga mengadakan pembicaraan telepon dengan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi membahas selama percakapan telepon mereka mengenai evakuasi warga negara Rusia dan negara-negara CIS lainnya dari Gaza, demikian pernyataan dari kantor pers Kremlin pada hari Senin, seperti laporan TASS, Selasa, (17/10/2023).

"Kedua belah pihak membahas isu-isu bantuan Mesir dalam mengevakuasi warga negara Rusia dan negara-negara CIS dari Jalur Gaza," kata kantor pers tersebut setelah pembicaraan telepon tersebut.

Lebih dari satu juta orang mengungsi dari rumah mereka di Jalur Gaza menjelang serangan darat Israel yang diperkirakan bertujuan untuk menghabisi kepemimpinan Hamas setelah serangan mematikan mereka. Kelompok bantuan memperingatkan bahwa serangan darat Israel bisa mempercepat krisis kemanusiaan.

Pasukan Israel, didukung oleh dua kapal induk AS, memposisikan diri di sepanjang perbatasan Gaza dan melatih diri untuk apa yang dikatakan Israel sebagai kampanye besar untuk membongkar kelompok militan tersebut.

Satu minggu serangan udara yang membabi buta telah menghancurkan banyak wilayah Gaza, tetapi gagal menghentikan tembakan roket militan ke Israel.

Perang yang dimulai pada 7 Oktober telah menjadi yang paling mematikan di antara lima perang Gaza bagi kedua belah pihak, dengan lebih dari 4.000 tewas.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 2.750 warga Palestina tewas dan 9.700 terluka. Lebih dari 1.400 warga Israel tewas, dan setidaknya 199 lainnya, termasuk anak-anak, ditangkap oleh Hamas dan dibawa ke Gaza, menurut Israel.



Sumber : TASS


BERITA LAINNYA



Close Ads x