Kompas TV internasional kompas dunia

4 WNI yang Dievakuasi dari Tepi Barat dan Sekitarnya Tiba di Jakarta, 135 Memilih Tinggal

Kompas.tv - 15 Oktober 2023, 21:12 WIB
4-wni-yang-dievakuasi-dari-tepi-barat-dan-sekitarnya-tiba-di-jakarta-135-memilih-tinggal
Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan bahwa empat warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari kawasan Tepi Barat dan sekitarnya telah tiba dengan selamat di Jakarta, Minggu (15/10/2023). (Sumber: Kementerian Luar Negeri RI)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan bahwa empat warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari kawasan Tepi Barat dan sekitarnya telah tiba dengan selamat di Jakarta, Minggu (15/10/2023).

Empat WNI itu dievakuasi Kemlu dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Amman Yordania pada tanggal 13 Oktober lalu. Para WNI dievakuasi terlebih dulu ke Amman melalui jalur darat, melewati Yerusalem dan Jordan River Broder.

Baca Juga: Korban Jiwa Bombardir Israel 2.384 Orang, Bisa Bertambah Ribuan jika Blokade Total Tak Dicabut

"Saat ini tercatat sebanyak 136 WNI masih berada di wilayah Tepi Barat dan sekitarnya. Mereka memilih untuk tetap tinggal di lokasi masing-masing," demikian keterangan Kementerian Luar Negeri RI.

Sementara itu, upaya evakuasi 10 WNI dari Jalur Gaza masih diusahakan oleh pemerintah. Kemlu menyebut situasi keamanan di sekitar Gaza membuat proses evakuasi mesti dilakukan dengan "sangat hati-hati dan dengan koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait."

Kemlu juga menyatakan sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban perang Israel vs Hamas. Perang ini telah menewaskan 2.384 orang di pihak Palestina dan sekitar 1.300 di pihak Israel.

Sebelumnya, Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha menyebut terdapat ratusan WNI di wilayah terdampak perang. Sebanyak 10 WNI menetap di Gaza, 39 di Tepi Barat dan sekitarnya termasuk Yerusalem, dan 94 pelajar di Sapir.


Judha menyebut pemerintah menyiapkan lebih dari satu skenario evakuasi karena sulitnya situasi di lapangan. 

“Jadi kita tidak hanya menyusun satu skenario saja karena situasi di lapangan sangat sulit,” tutur Judha, dikutip Kompas.com, Kamis (12/10) lalu.

“Belajar dari evakuasi-evakuasi lainnya, berbagai macam opsi kita buka, nanti dalam pelaksanaannya tergantung mana yang lebih baik,” kata dia.  

Baca Juga: Menlu AS Balik ke Israel Hari Senin Usai Pergi ke 6 Negara Arab, Hasilnya Bisa Tentukan Arah Perang



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x