Jurnalis Barat Jadi Sasaran Polisi Israel, Ditodong dan Diserang Saat Liput Perang Palestina

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Jurnalis barat dari media BBC yang meliput perang Palestina-Israel jadi sasaran polisi Israel.

Media Inggris itu mengungkapkan pada Jumat (13/10/2023), sejumlah jurnalis diserang dan ditodongkan senjata oleh polisi Israel di Tel Aviv.

Insiden yang BBC katakan terjadi pada Kamis (12/10/2023), dimulai ketika ketiga jurnalis mengemudikan mobil mereka ke hotel.

Baca Juga: Yasser Arafat, Simbol Perjuangan Rakyat Palestina yang Kematiannya Disebut Diracun

Menurut BBC, ketiganya menggunakan mobil yang jelas memiliki tanda bahwa mereka media.

Media tersebut mengatakan tim mereka ditarik keluar dari kendaraan, digeledah dan didorong ke dinding saat diberhentikan.

Salah satu jurnalis mengatakan ia mencoba merekam insiden tersebut, dan seorang petugas membuang teleponnya ke tanah.

“Jurnalis harus bisa melaporkan konflik di Israel-Gaza secara bebas,” bunyi pertanyaan juru bicara BBC dikutip dari CNN.

Juru Bicara Israel tak segera merespons komentar atas insiden tersebut.

Insiden tersebut terjadi setelah Israel dipertanyakan setelah menembakkan artileri ke selatan Libanon.

Baca Juga: Kisah Ferdinand Marcos, Diktator Filipina yang Anaknya Naik ke Tampuk Kekuasaan

Penembakan tersebut telah membunuh videographer Reuters, dan melukai enam jurnalis lainnya.

Ketika itu, para jurnalis tersebut menggunakan jaket yang mengidentifikasi bahwa mereka anggota pers.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengakui telah melakukan penembakan ke Lebanon, tetapi tak merespons pertanyaan tambahan yang berkaitan dengan korbannya.