Kompas TV internasional kompas dunia

Bombardir Israel di Gaza Rusak 14 Faskes dan Tewaskan 10 Nakes, 1.448 Orang Palestina Terbunuh

Kompas.tv - 12 Oktober 2023, 22:17 WIB
bombardir-israel-di-gaza-rusak-14-faskes-dan-tewaskan-10-nakes-1-448-orang-palestina-terbunuh
Seorang pria dan dua anak Palestina terduduk di luar rumah mereka yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp pengungsian Rafah, Jalur Gaza, Kamis (12/10/2023). (Sumber: Hatem Ali/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Iman Firdaus

GAZA, KOMPAS.TV - Gelombang serangan udara Israel sejak akhir pekan lalu turut mengenai fasilitas-fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan di Jalur Gaza. Sistem kesehatan Palestina turut menjadi korban bombardir Israel yang ditujukan untuk membalas serangan Hamas pada Sabtu (7/10/2023) lalu.

Per Kamis (12/10), otoritas Palestina melaporkan terdapat 14 fasilitas kesehatan yang rusak dan 10 tenaga kesehatan yang terbunuh akibat serangan udara Israel. Sistem kesehatan Gaza juga terancam kolaps akibat blokade total Israel.

Hingga berita ini diturunkan, jumlah korban bombardir Israel di Jalur Gaza adalah 1.417 orang Palestina terbunuh dan lebih dari 6.868 terluka.

Kantor berita WAFA melaporkan, sebanyak 1.448 orang Palestina terbunuh di Jalur Gaza dan Tepi Barat sejak perang Israel vs Hamas meletus. Di antara korban jiwa, sebanyak 447 korban adalah anak-anak dan 248 perempuan.

Baca Juga: Perang Israel vs Hamas Dinilai Bisa Picu Perang Dunia Ketiga, RI Diminta Dekati AS untuk Perdamaian

Sementara itu, di pihak Israel, korban jiwa akibat serangan Hamas pada Sabtu (7/10) lalu dilaporkan mencapai 1.200 orang. Pada Kamis (12/10), otoritas Israel mengumumkan telah mengidentifikasi total 222 tentara Israel yang terbunuh dalam serangan Hamas.

Di lain sisi, Israel dilaporkan menyiapkan 300.000 pasukan untuk meluncurkan serangan darat ke Jalur Gaza. Militer Israel sendiri telah membombardir enklav berpenduduk 2,3 juta jiwa itu sejak akhir pekan lalu.

Warga Palestina di Beyt Lahiya, Gaza menyebut pesawat-pesawat Israel menebarkan selebaran berisi perintah menyelamatkan diri bagi sipil. Selebaran ini ditebar saat kawasan Beyt Lahiya beberapa kali dibombardir Israel.

"Setiap orang di dekat teroris Hamas akan membahayakan nyawa mereka sendiri. Menaati instruksi IDF (militer Israel) akan menghindarkanmu dari bahaya," demikian isi selebaran Israel tersebut sebagaimana dikutip Associated Press.

Warga Palestina di Gaza menyebut Israel kerap menyerang tanpa pemberitahuan terlebih dulu, sehingga menimbulkan korban sipil. Sedangkan otoritas Israel mengaku berusaha memperingatkan sipil Palestina lebih dulu sebelum mengirim serangan udara.

Penduduk Gaza saat ini dalam kondisi mengkhawatirkan seiring blokade total Israel. Sekitar 2,3 juta penduduk di enklav tersebut tidak memiliki listrik atau akses air bersih.

Otoritas Israel mengaku tidak akan membiarkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza sebelum Hamas membebaskan para sandera. Berbagai pihak mengecam blokade total Israel sebagai "hukuman kolektif" yang setara kejahatan perang.


 

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Mesir membantah kabar bahwa pihaknya menutup Gerbang Rafah yang menjadi pintu keluar Gaza ke Mesir. Kairo menyebut titik penyeberangan tersebut tidak bisa beroperasi karena serangan udara Israel.

Pemerintah Mesir pun meminta negara-negara dan organisasi internasional yang hendak mengirim bantuan ke Gaza mengirim suplai ke Bandara Internasional Al-Arish di Mesir. Belum diketahui bagaimana bantuan kemanusiaan akan dikirimkan di tengah blokade Israel.

Baca Juga: Sejarah Konflik Israel-Palestina: Perang 6 Hari Naksa dan Intifada Pertama yang Lahirkan Hamas (II)

 




Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x