Kompas TV internasional kompas dunia

Israel Tolak Izinkan Bantuan Kemanusiaan hingga Sandera Dibebaskan Hamas, Kondisi Gaza Mengerikan

Kompas.tv - 12 Oktober 2023, 20:13 WIB
israel-tolak-izinkan-bantuan-kemanusiaan-hingga-sandera-dibebaskan-hamas-kondisi-gaza-mengerikan
Asap membubung dari lokasi terdampak serangan udara Israel di Rafah, selatan Jalur Gaza, Palestina, Kamis (12/10/2023). (Sumber: Hatem Ali/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Iman Firdaus

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Menteri Energi Israel Israel Katz menyatakan bahwa pihaknya tidak akan membiarkan bantuan kemanusiaan dan kebutuhan esensial masuk ke Jalur Gaza hingga Hamas membebaskan para sandera. Sistem kesehatan di Gaza sendiri terancam kolaps di tengah bombardir Israel usai Tel Aviv memberlakukan blokade total ke enklav tersebut.

"Bantuan kemanusiaan ke Gaza? Tidak ada saklar listrik dinyalakan, tidak ada saluran air dibuka, tidak ada truk bahan bakar yang masuk (ke Gaza) hingga orang-orang Israel yang diculik dipulangkan," kata Israel Katz dikutip Al Jazeera, Kamis (12/10/2023).

Baca Juga: Jerman Tawarkan Bantuan Militer ke Israel, Olaf Scholz: Tanggung Jawab Abadi Kami karena Holocaust

Kelompok Hamas diyakini menangkap puluhan orang Israel dan warga negara asing ketika meluncurkan serangan pada Sabtu (7/10) lalu. Operasi Hamas ini merupakan serangan terbesar ke Israel dalam kurun berdekade-dekade.

Pada Rabu (11/10) malam waktu setempat, sayap militer Hamas, Brigada Al-Qassam merilis video pembebasan sandera seorang perempuan dan dua anak-anak. Namun, pemerintah Israel menuduh pembebasan sandera oleh Hamas sebatas "aksi teatrikal."

Militer Israel pun dilaporkan bersiap meluncurkan invasi darat ke Gaza dengan sekitar 300.000 tentara. Sebelumnya, Tel Aviv telah berikrar untuk memusnahkan Hamas.

Israel juga memberlakukan blokade penuh dan memutus akses air ke sekitar 2,3 juta penduduk Gaza. Sejumlah pihak menyebut blokade total Israel merupakan bentuk "hukuman kolektif" yang setara kejahatan perang.

Akibat blokade Israel, satu-satunya pembangkit listrik di Gaza berhenti beroperasi karena tidak punya stok bahan bakar. Rumah sakit-rumah sakit Gaza yang mengalami overkapasitas pun mulai kehabisan bahan bakar untuk menghidupkan generator.

Direktur Regional Komite Palang Merah Internasional (ICRC) Fabrizio Carboni menyebut sistem kesehatan Gaza bisa kolaps akibat blokade Israel. Carboni menyatakan bahwa rumah sakit-rumah sakit di Gaza berpotensi berubah menjadi "rumah mayat."

"Penderitaan manusia karena eskalasi ini benar-benar mengerikan. Saya mendesak para pihak untuk mengurangi penderitaan warga sipil," kata Carboni, Kamis (12/10).


 

"Seiring Gaza kehilangan listrik, rumah sakit kehilangan listrik, merawat bayi baru lahir di inkubator dan pasien lansia dengan bantuan oksigen terancam tidak bisa. Dialisis ginjal berhenti dan sinar-X tidak bisa dilakukan. Tanpa listrik, rumah sakit-rumah sakit terancam menjadi rumah mayat," lanjutnya.

Baca Juga: 11 Staf PBB Tewas karena Serangan Israel ke Gaza, Serukan Agar Pertempuran Diakhiri

 



Sumber : Al Jazeera


BERITA LAINNYA



Close Ads x