Kompas TV internasional kompas dunia

KPU Rusia Klaim Partai Putin Menang dalam Pemilu Lokal di Wilayah Ukraina yang Dikuasai Moskow

Kompas.tv - 11 September 2023, 15:31 WIB
kpu-rusia-klaim-partai-putin-menang-dalam-pemilu-lokal-di-wilayah-ukraina-yang-dikuasai-moskow
Peserta pemilu di wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia. Partai Rusia Bersatu berhasil meraih kemenangan di keempat wilayah baru di Rusia, berdasarkan klaim data dari komisi pemilihan lokal, Senin, (11/9/2023) yaitu di wilayah Lugansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporhizhzhia. (Sumber: TASS)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

MOSKOW, KOMPAS.TV - Partai Rusia Bersatu berhasil meraih kemenangan di keempat wilayah baru di Rusia, berdasarkan klaim data dari komisi pemilihan lokal, Senin (11/9/2023).

Dalam pemilihan untuk Majelis Wilayah Kherson, Partai Rusia Bersatu muncul sebagai pemenang yang jelas, dengan hasil dari 100 persen daerah pemilihan yang dihitung, seperti yang diklaim Marina Zakharova, ketua komisi pemilihan regional.

Zakharova mengeklaim, "(Sebanyak) 65,36 persen pemilih wilayah Kherson berpartisipasi dalam pemilihan. Distribusi suara adalah sebagai berikut: partai politik Rusia Bersatu mendapat 74,86 persen dari suara yang masuk; Partai Komunis Federasi Rusia 10,56 persen suara; Partai Liberal Demokratik Rusia (LDPR) 8,27 persen suara; Partai 'A Just Russia For Truth' - 5,03 persen suara."

Melansir TASS, Zakharova lebih lanjut menjelaskan perolehan suara itu menghasilkan kursi parlemen lokal sebagai berikut: 28 mandat untuk Rusia Bersatu, empat untuk Partai Komunis Federasi Rusia (KPRF), tiga untuk LDPR, dan satu untuk "A Just Russia - For Truth".

Di Republik Rakyat Luhansk (LNR), menurut data online dari Pusat Informasi Komisi Pemilihan Pusat, Partai Rusia Bersatu diklaim berhasil meraih 74,63 persen suara setelah 100 persen surat suara dihitung. Sementara itu, Partai Liberal Demokratik Rusia mendapatkan 9,87 persen; Partai Komunis Federasi Rusia 7,50 persen; "A Just Russia - For Truth"  5,56 persen; dan "New People" 1,46 persen.

Mariana Sumska, wakil ketua komisi pemilihan republik, mengumumkan bahwa berdasarkan hasil pemungutan suara, Partai Rusia Bersatu memastikan 39 dari 50 mandat anggota dewan dalam Majelis Rakyat Luganks. Menurutnya, Partai Liberal Demokratik Rusia LDPR wilayah Lugansk mendapatkan lima mandat, "A Just Russia - For Truth" memperoleh dua mandat, dan Partai Komunis Federasi Rusia KPRF mengamankan empat mandat.

Di Wilayah Zaporizhzhia, Partai Rusia Bersatu mendapatkan 83,01 persen suara setelah pemrosesan 100 persen surat suara, menurut data dari komisi pemilihan regional. LDPR meraih 5,82 persen; "A Just Russia - For Truth" - 5,13 persen; dan KPRF - 5,02 persen.

Menurut komisi pemilihan Republik Rakyat Donetsk (DPR), Rusia Bersatu berhasil meraih 75,69 persen suara dalam pemilihan dewan kota. LDPR mendapatkan 6,98 persen; sementara KPRF meraih 5,52 persen. "A Just Russia" memastikan 5,11 persen suara; dan "New People" mendapatkan 5,41 persen.

Baca Juga: Barat dan Kiev Kecam, Rusia Klaim Pemantau Asing Tidak Temukan Pelanggaran Pemilu Lokal Rusia

Pemilih mencoblos di pemilu lokal Rusia, Sabtu, (9/9/2023). Peserta pemilu di wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia. Partai Rusia Bersatu berhasil meraih kemenangan di keempat wilayah baru di Rusia, berdasarkan klaim data dari komisi pemilihan lokal, Senin, (11/9/2023) yaitu di wilayah Lugansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporhizhzhia (Sumber: Artur Novosiltsev/Moscow News Agency via AP)

Pemilihan ini di Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, Kherson, dan Wilayah Zaporizhzhia dilaksanakan berdasarkan hukum Rusia untuk pertama kalinya. Di DPR dan LNR, anggota Dewan untuk Majelis Rakyat dipilih, sedangkan di Wilayah Kherson, Duma Regional dipilih, dan di Wilayah Zaporizhzhia, majelis legislatif dipilih. Setelah proses pemilihan selesai, parlemen lokal akan memilih kepala wilayah-wilayah baru ini.

Dewan Eropa, kelompok hak asasi manusia terkemuka di Eropa, menyebut pemungutan suara seminggu ini sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, dan Kiev serta sekutunya menyebutnya sebagai upaya ilegal untuk memperketat cengkeraman Moskow atas wilayah di selatan dan timur Ukraina.

Jepang juga mengkritik pemilihan lokal Rusia. "Sungguh tidak dapat diterima bagi Rusia untuk mengadakan 'pemilihan' semacam itu di wilayah-wilayah ini berdasarkan 'aneksasi' ilegal semacam itu," kata Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi, dalam sebuah pernyataan akhir pekan lalu.

Para pemantau asing tidak menemukan pelanggaran dalam operasi komisi pemilihan distrik Rusia selama pemungutan suara di Ukraina Timur dan Selatan seperti Berdyansk dan Melitopol, sebagaimana diklaim oleh Anton Bibarov-Gosudarev, kepala pusat pemantauan pemilihan umum di Wilayah Zaporizhzhia yang diduduki Rusia.

"[Para ahli internasional] mengunjungi tempat pemungutan suara di Berdyansk dan Melitopol. Mereka tidak menemukan pelanggaran. Setidaknya mereka tidak menyebutkan adanya pelanggaran tersebut, baik dalam pertemuan dengan Komisi Pemilihan Pusat [Rusia] atau selama bekerja di pusat pemantauan publik," kata Bibarov-Gosudarev seperti laporan TASS, Minggu, (10/9/2023)

Sebuah kelompok pemantau internasional tiba di Zaporizhzhia pada Jumat (8/9/2023) untuk memantau pemungutan suara dalam pemilihan majelis legislatif dan dewan kota. Kelompok pemantau tersebut terdiri dari perwakilan dari Argentina, Jerman, Spanyol, Meksiko, Serbia, Slovakia, dan Amerika Serikat.

Pemilihan di wilayah Rusia dalam kerangka hari pemungutan suara tunggal itu berlangsung dari 8 hingga 10 September, dengan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, Zaporizhzhia, dan Kherson mengikuti pemilihan untuk pertama kalinya.

Pemilihan umum  lokal  diadakan di seluruh Rusia pada 8-10 September. DPR dan LPR memilih parlemen mereka, yang akan memilih pemimpin dua wilayah ini sesuai dengan konstitusi mereka. Lebih dari 4.000 kampanye pemilihan diadakan di 85 wilayah Rusia. Pemilihan langsung pejabat teratas diadakan di 21 wilayah, dan pemilihan badan legislatif daerah setempat diadakan di 20 wilayah lainnya.


 

 




Sumber : TASS / Associated Press / Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x