Kompas TV internasional kompas dunia

Media Barat Ramai Laporkan PM China Li Qian Semringah Ikut Jajal Kereta Api Cepat Baru Indonesia

Kompas.tv - 6 September 2023, 23:05 WIB
media-barat-ramai-laporkan-pm-china-li-qian-semringah-ikut-jajal-kereta-api-cepat-baru-indonesia
Perdana Menteri China Li Qian melakukan uji coba perjalanan kereta api cepat pertama di Asia Tenggara, yang menghubungkan Jakarta dan Bandung sebagai bagian dari inisiatif infrastruktur Belt and Road China, Rabu (6/9/2023). (Sumber: Instagram @keretacepat_id)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Perdana Menteri China Li Qian melakukan uji coba perjalanan kereta api cepat pertama di Asia Tenggara, yang menghubungkan Jakarta dan Bandung sebagai bagian dari inisiatif infrastruktur Belt and Road China, Rabu (6/9/2023).

Li sedang mengunjungi Jakarta untuk dua hari pertemuan dengan pemimpin-pemimpin negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara ASEAN dan negara-negara lain, seperti dilaporkan oleh Associated Press, Rabu, (6/9/2023).

Proyek kereta api senilai $7,3 miliar atau Rp113 triliun ini sebagian besar didanai oleh China, menghubungkan Jakarta dan Bandung, ibu kota padat penduduk Provinsi Jawa Barat. Kereta ini akan memulai operasi komersial pada 1 Oktober dan akan memotong waktu perjalanan antara kedua kota dari tiga jam menjadi sekitar 40 menit.

Li naik kereta dari Stasiun Halim di timur Jakarta ke stasiun berikutnya di Kota Karawang, Jawa Barat, jarak 40 kilometer yang memakan waktu sekitar 11 menit. Dia didampingi oleh pejabat Indonesia termasuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

"Ini adalah bukti nyata kerja sama modern dan berkualitas tinggi antara kedua negara," kata Luhut seperti dikutip Associated Press.

Li kemudian kembali dengan kereta yang sama ke Halim untuk KTT Asia Timur di Jakarta, di mana ia menghadiri pertemuan dengan pemimpin Asia dan Barat lainnya, termasuk Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

Pembangunan jalur kereta dimulai pada tahun 2015. Awalnya, kereta diharapkan akan memulai operasi pada tahun 2019, tetapi tertunda oleh sengketa atas perolehan lahan, masalah lingkungan, dan pandemi Covid-19. Rencananya, pembangunan kereta cepat akan menghabiskan biaya Rp66,7 triliun, tetapi jumlah tersebut ternyata melonjak menjadi Rp113 triliun.

Baca Juga: Luhut Ungkap Kesan PM China Li Qiang Usai Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung


Kereta api sepanjang 142,3 kilometer itu dibangun PT Kereta Cepat Indonesia-China, yang dikenal sebagai PT KCIC, sebuah perusahaan patungan antara konsorsium empat perusahaan milik negara Indonesia dan China Railway International Co. Ltd.

Perusahaan patungan tersebut mengatakan kereta-kereta tersebut akan menjadi yang tercepat di Asia Tenggara dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam.

Kereta-kereta tersebut dimodifikasi untuk iklim tropis Indonesia dan dilengkapi dengan sistem keselamatan yang dapat merespons gempa bumi, banjir, dan kondisi darurat lainnya.

Perjanjian kereta ini ditandatangani pada Oktober 2015 setelah Indonesia memilih China daripada Jepang dalam penawaran yang kompetitif. Proyek tersebut dibiayai pinjaman dari Bank Pembangunan China sebesar 75%. Sisanya, 25% berasal dari dana konsorsium sendiri.

Proyek ini adalah bagian dari jalur kereta cepat sepanjang 750 kilometer yang akan melintasi empat provinsi di pulau utama Jawa dan berakhir di kota terbesar kedua Indonesia, Surabaya.

China adalah mitra perdagangan dan investasi terbesar Indonesia. Ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini ingin berperan lebih besar dalam memasok nikel dan bahan mentah lainnya untuk pasar mobil listrik China yang berkembang pesat. Pabrik-pabrik peleburan nikel di Indonesia merupakan bagian dari program pengembangan transnasional Belt and Road China.

 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x