Kompas TV internasional kompas dunia

Kudeta Militer Niger Buat AS Evakuasi Parsial Staf Kedutaan Besarnya, Namun Tetap Beroperasi

Kompas.tv - 3 Agustus 2023, 07:50 WIB
kudeta-militer-niger-buat-as-evakuasi-parsial-staf-kedutaan-besarnya-namun-tetap-beroperasi
Jenderal Abdourahmane Tchiani, pemimpin kudeta militer Niger yang mengeklaim dirinya sebagai kepala negara. (Sumber: AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

NIAMEY, KOMPAS.TV - Kudeta militer Niger membuat Amerika Serikat (AS) melakukan evakuasi parsial staf kedutaan besarnya.

Ratusan penduduk warga asing telah dievakuasi dari negara Afrika Barat yang bergejolak setelah kudeta yang dilakukan pekan lalu.

Apalagi, Kedubes Prancis di Niger juga diserang oleh demonstran yang melakukan pembakaran.

Baca Juga: Anak Presiden Kolombia Ditangkap karena Diduga Cuci Uang Bandar Narkoba, Mungkinkah Seret Bapaknya?

Pemimpin kudeta, Jenderal Abdourahamane Tchiani memberikan ancaman terhadap segala usaha gangguangan urusan dalam negeri negara tersebut.

Dikutip dari BBC, Kamis (3/8/2023), Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller mengatakan meski evakuasi parsial dilakukan, Kedubes AS di Niamey tetap beroperasi.

“Kami tetap berkomitmen tetrhadap Masyarakat Niger dan hubungan kami dengan rakyat Niger, dan kami tetap melakukan hubungan diplomatic di level tertinggi,” ujarnya.

Niger merupakan penghasil uranium yang signifikan, dan kunci dari rute migrasi ke Afrika Utara dan Mediterania.


AS merupakan negara donor untuk kemanusiaan dan bantuan keamanan bagi Niger, dan sebelumnya diperingatkan bahwa kudeta akan berunjung pada ditangguhkannya semua kerja sama.

Prancis, yang merupakan bekas negara yang menjajah Niger, dan Uni Eropa telah menangguhkan bantuan finanasial dan juga Pembangunan.

Komunitas Ekonomi Negara Asia Barat (Ecowas), juga telah memberlakukan sanksi termasuk menangguhkan semua transaksi komersial dengan Niger.

Mereka juga membekukan aset Niger di bank sentral regional.

Baca Juga: Saat Pendukung Kudeta Militer Niger Teriakkan “Hidup Putin” dan “Hidup Rusia” di Kedubes PrancIs

Sementara itu, Jendera Tchiani yang mengeklaim sebagai kepala negara Niger mengungkapkan rezim yang baru menolak sanksi tersebut sebagai keseluruhan.

Ia juga menolak menyerah terhadap semua ancaman, dari manapun datangnya.

Tchiani melabeli sanksi tersebut sinis dan jahat, serta menegaskan itu dimaksudkan untuk mempermalukan pasukan keamanan Niger, dan membuat negara itu tak dapat diatur.



Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x