Kompas TV internasional kompas dunia

Inggris Resmi Gabung Kemitraan Trans-Pasifik, Kesepakatan Dagang Terbesar dalam 3 Tahun Terakhir

Kompas.tv - 17 Juli 2023, 07:04 WIB
inggris-resmi-gabung-kemitraan-trans-pasifik-kesepakatan-dagang-terbesar-dalam-3-tahun-terakhir
Kemi Badenoch, Menteri Perdagangan Inggris, berjabat tangan dengan Menteri Kebijakan Ekonomi dan Fiskal Jepang, Shigeyuki Goto, kiri pada Pertemuan Menteri Trans-Pacific Partnership (TPP) di Auckland, Selandia Baru, Minggu, 16 Juli 2023. Pada hari Minggu, Britania Raya secara resmi bergabung dengan kelompok perdagangan Asia-Pasifik yang melibatkan Jepang dan 10 negara lainnya selama pertemuan di Selandia Baru. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

WELLINGTON, KOMPAS.TV - Inggris hari Minggu, (16/7/2023) secara resmi menjadi anggota Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), sebuah kelompok perdagangan Asia-Pasifik yang melibatkan Jepang dan 10 negara lainnya selama pertemuan di Selandia Baru.

Kemitraan Trans-Pasifik TPP mencakup lebih dari 500 juta orang dan 15 persen dari ekonomi dunia. Bagi Inggris, ini menjadi kesepakatan perdagangan terbesar yang dicapai sejak tiga tahun lalu ketika minggat dari Uni Eropa.

Inggris pertama kali mengumumkan pada bulan Maret bahwa mereka mencapai kesepakatan untuk bergabung dengan TPP, yang dibentuk tahun 2018 setelah lebih dari dua tahun negosiasi.

Mereka menjadi anggota baru pertama yang bergabung dengan blok yang disebut Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).


Selain Inggris, blok ini juga mencakup Selandia Baru, Australia, Brunei, Kanada, Cile, Malaysia, Meksiko, Peru, Singapura, dan Vietnam.

"Menghormati bagi kami untuk menjadi anggota baru CPTPP dan bergabung dengan komunitas luar biasa yang kini terdiri dari 12 ekonomi yang mencakup Asia, Pasifik, dan sekarang Eropa," kata Menteri Perdagangan Inggris, Kemi Badenoch.

"Kesepakatan ini modern dan ambisius, dan keanggotaan kami dalam blok yang menarik, berkembang, dan berorientasi ke masa depan ini adalah bukti bahwa pintu-pintu Inggris terbuka untuk bisnis," tambah Kemi.

Badenoch mengungkapkan bahwa lebih dari setengah juta warga Inggris sudah bekerja untuk perusahaan-perusahaan dari negara-negara anggota blok ini.

Baca Juga: Indo-Pasifik bakal Jadi Kontributor Besar Pertumbuhan Global, Menlu: Tidak Boleh Jadi Battle Ground

Kemi Badenoch, Menteri Perdagangan Inggris, berjabat tangan dengan PM Selandia Baru Chris Hipkinsi pada Pertemuan Menteri Trans-Pacific Partnership (TPP) di Auckland, Selandia Baru, Minggu, 16 Juli 2023. Pada hari Minggu, Britania Raya secara resmi bergabung dengan kelompok perdagangan Asia-Pasifik yang melibatkan Jepang dan 10 negara lainnya selama pertemuan di Selandia Baru. (Sumber: AP Photo)

Shigeyuki Goto, menteri ekonomi Jepang, menyatakan bahwa keanggotaan Inggris akan memperkuat blok perdagangan ini.

"Fakta bahwa hal ini dilakukan dengan tetap menjaga standar kesepakatan yang tinggi membentuk preseden yang teladan untuk aksesions mendatang," kata Goto.

Kesepakatan ini datang ketika Inggris sedang mengejar keterlibatan lebih besar dengan kawasan Indo-Pasifik. Namun, para kritikus mengatakan bahwa kesepakatan ini tidak sebanding dengan perdagangan Inggris dengan negara-negara tetangganya di Uni Eropa yang terdiri dari 27 negara.

Perdana Menteri Selandia Baru, Chris Hipkins, menyatakan bahwa penambahan Inggris ke dalam blok ini adalah kabar baik bagi kawasan tersebut.

"Perdagangan bukan hanya prioritas bagi pemerintah ini, tetapi juga penting bagi pemulihan ekonomi kami dan peningkatan kehidupan serta mata pencaharian seluruh warga Selandia Baru," kata Hipkins.

Sejak keluar dari Uni Eropa, Inggris juga telah menandatangani kesepakatan perdagangan terpisah dengan Australia dan Selandia Baru.

Amerika Serikat tidak menjadi bagian dari blok ini setelah mantan Presiden Donald Trump menarik diri dari pendahulunya, yaitu Trans-Pacific Partnership. Sementara itu, Cina telah mengajukan permohonan untuk menjadi anggota blok ini.



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x