Kompas TV internasional kompas dunia

Tak Terima dengan Komunike Bersama NATO di KTT Vilnius, China Awasi Kans Ekspansi NATO ke Asia

Kompas.tv - 12 Juli 2023, 20:08 WIB
tak-terima-dengan-komunike-bersama-nato-di-ktt-vilnius-china-awasi-kans-ekspansi-nato-ke-asia
Pemerintah China menyorot kans ekspansi NATO ke benua Asia. Beijing menegaskan bahwa pihaknya menolak "pergerakan NATO ke Asia-Pasifik." (Sumber: Anadolu)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

BEIJING, KOMPAS.TV - Pemerintah China menyorot kans ekspansi NATO ke benua Asia. Beijing menegaskan bahwa pihaknya menolak "pergerakan NATO ke Asia-Pasifik."

Hal tersebut disampaikan Beijing usai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO di Vilnius, Lituania menghasilkan komunike bersama pada Rabu (12/7/2023). Komunike ini menyinggung China sebagai "tantangan besar" aliansi.

"Setiap tindakan yang membahayakan hak-hak sah dan kepentingan China akan dihadapi dengan respons tegas," demikian tulis pernyataan misi diplomatik China untuk Uni Eropa dikutip Al Jazeera, Rabu (12/7).

Baca Juga: Ukraina Merapat ke NATO, Rusia: akan Ada Malapetaka di Eropa sebagai Konsekuensi

KTT NATO di Vilnius sendiri turut dihadiri oleh pemimpin-pemimpin dari Asia dan Oseania. Turut hadir dalam KTT dua hari ini adalah Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins, dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol.

Sebelumnya, China telah bersitegang dengan Barat seiring pembentukan aliansi AUKUS dan QUAD yang disebut Beijing mirip NATO. Beijing menyebut aliansi-aliansi itu mengganggu stabilitas kawasan Asia-Pasifik.

Di Vilnius, komunike bersama NATO menyatakan bahwa China menjadi tantangan besar bagi kepentingan dan keamanan aliansi, menyebut Beijing mengadopsi "kebijakan koersif."

"RRC menggunakan berbagai alat militer, ekonomi, dan politik untuk meningkatkan profil globalnya dan menunjukkan kekuatan, tetapi masih samar tentang strategi, niat, dan pembangunan militernya," demikian tulis komunike bersama NATO.

"Operasi hibrida dan siber RRC yang jahat serta disinformasi dan retorika konfrontasionalnya menyasar Sekutu dan merusak keamanan Aliansi."

Misi diplomatik China untuk Uni Eropa pun mengecam komunike bersama tersebut. Beijing menuduh NATO secara sengaja ingin mendiskreditkan China.

"Kami dengan tegas menolak dan menentang ini," demikian pernyataan misi diplomatik China.

Baca Juga: Xi Jinping: China Siap Bangun Tatanan Dunia yang Adil Bersama Rusia


 



Sumber : Al Jazeera


BERITA LAINNYA



Close Ads x