Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia Tuduh AS Sokong Organisasi Teroris di Afghanistan: Washington Inginkan Destabilisasi

Kompas.tv - 7 Juni 2023, 05:15 WIB
rusia-tuduh-as-sokong-organisasi-teroris-di-afghanistan-washington-inginkan-destabilisasi
Arsip. Para personel Taliban berjaga di dekat lokasi ledakan bom bunuh diri yang berada tidak jauh dari Kementerian Luar Negeri Afghanistan di Kabul, Afghanistan, Senin, 27 Maret 2023. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menuduh Amerika Serikat (AS) menyokong organisasi-organisasi teroris di Afghanistan, termasuk ISIS dan Al-Qaida. (Sumber: AP Photo/Ebrahim Noroozi)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

DUSHANBE, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menuduh Amerika Serikat (AS) menyokong organisasi-organisasi teroris di Afghanistan, termasuk ISIS dan Al-Qaida. Hal tersebut disampaikan Lavrov ketika mengunjungi pangkalan militer Rusia di Tajikistan, Selasa (6/6/2023).

Meskipun demikian, Lavrov tidak memaparkan bukti dukungan Washington ke organisasi teroris. Ia sebatas menyebut AS berkepentingan dengan organisasi teroris di Afghanistan.

Baca Juga: Ledakan Bendungan Nova Kakhovka Ancam PLTN Zaporizhzhia dan Kherson, Rusia dan Ukraina Saling Tuding

Pernyataan tersebut disampaikan Lavrov menanggapi pernyataan Duta Besar AS untuk Tajikistan Manuel Micaller. Sebelumnya, Micaller menyebut bahwa AS tidak mendukung organisasi-organisasi ekstremis yang melawan Taliban.

"Dalam bahasa diplomasi, itu adalah pernyataan palsu. Umum diketahui bahwa AS secara aktif mendukung milisi ISIS dan Al-Qaida yang tersisa di Afghanistan dan kelompok terafiliasi teroris yang lain," kata Lavrov dikutip TASS, Selasa (6/6).

"Tujuannya sederhana. Seperti yang mereka lakukan dalam kasus lain di Kaukasus pada akhir dekade lalu, tujuannya agar Afghanistan tidak bisa tenang. Adalah kepentingan Amerika Serikat jika proses-proses destabilisasi terus terjadi di sana (Afghanistan)," lanjutnya.

Lavrov mengeklaim, Washington masih ingin menaruh militer di luar negeri. Ia menyebut keinginan AS ini mesti menggunakan dalih destabilisasi di negara lain.

"Bukan kebetulan bahwa mereka belum meninggalkan ide untuk mengembalikan infrastruktur militer ke negara-negara tetangga, dengan alasan untuk bereaksi terhadap ancaman teroris di balik cakrawala," kata Lavrov.

Baca Juga: Pasukan Perbatasan Iran dan Taliban Baku Tembak Senjata Berat gara-gara Perselisihan Hak Suplai Air


 

 



Sumber : TASS


BERITA LAINNYA



Close Ads x