Kompas TV internasional kompas dunia

Menlu Ukraina Ajak Negara-Negara Asia Tinggalkan Netralitas: Mari Berpihak ke Ukraina

Kompas.tv - 7 Mei 2023, 23:00 WIB
menlu-ukraina-ajak-negara-negara-asia-tinggalkan-netralitas-mari-berpihak-ke-ukraina
Arsip. Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba (kiri) saling bertukar dokumen dengan Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhon dalam upacara penandatanganan Instrumen Aksesi terhadap Traktat Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC) oleh Spanyol dan Ukraina di sela-sela KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Kamis 10 November 2022. Dmytro Kuleba mengajak negara-negara Asia untuk meninggalkan netralitas dan berpihak kepada Ukraina yang diinvasi Rusia. Menurut Kuleba, membela Ukraina sama saja dengan membela Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). (Sumber: AP Photo/Vincent Thian)

KIEV, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengajak negara-negara Asia untuk meninggalkan netralitas dan berpihak kepada Ukraina yang diinvasi Rusia. Menurut Kuleba, membela Ukraina sama saja dengan membela Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Hal tersebut disampaikan Kuleba via konferensi video di acara Harvard University Asia Center, Minggu (7/5/2023). Kuleba menyerukan agar negara-negara Asia mengambil posisi tegas dalam forum ini.

Baca Juga: Blogger Pro-Perang Terkenal Rusia Cedera Parah karena Serangan Bom Mobil, Ukraina Dituduh Pelakunya

"Dua kata yang sering saya dengar dari kolega Asia saya adalah 'solidaritas' dan 'netralitas'. Mereka mengekspresikan solidaritas dengan Ukraina, kami berterima kasih untuk itu, tetapi mendeklarasikan netralitas kepada kami dan Rusia pada saat bersamaan," kata Kuleba dikutip kantor berita Ukrinform.

"Pada saat bersamaan, tidak bisa ada bahasan netralitas jika bicara tentang agresi, pembunuhan, teror, pemerkosaan, penjarahan, dan kekejaman meluas. Negara-negara Asia mestinya mengambil sikap tegas mendukung Ukraina dan Piagam PBB," lanjutnya.

Lebih lanjut, Kuleba menyampaikan bahwa pembagian dunia menjadi Global South dan Global North adalah artifisial. Ia menyebut prinsip-prinsip Piagam PBB berlaku universal dan harus dilindungi dari imperialisme.

"Imperialisme baru tidak hanya mengetuk pintu, ia mendobraknya. Semua karena selama berdekade-dekade, dunia buta dengan ukuran Rusia. Untungnya, itu adalah masa lalu. Rusia akan kalah dalam perang, tidak hanya lawan Ukraina, tetapi juga lawan modernitas, rasionalitas, dan akal sehat," kata Kuleba.

"Jika kita bisa melindungi kemerdekaan bersama-sama, kita bisa menghadapi tantangan-tantangan lain, krisis iklim, krisis pangan, dan ketimpangan global," lanjutnya.

Baca Juga: Rusia Kerap Gagalkan Sistem Roket Buatan AS HIMARS di Ukraina, Gunakan Pemblokir Elektronik

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x