Kompas TV internasional kompas dunia

Sedikitnya 44 Warga Sipil Dibunuh Kelompok Teroris di Burkina Faso, Kekerasan Terus Berlanjut

Kompas.tv - 9 April 2023, 05:45 WIB
sedikitnya-44-warga-sipil-dibunuh-kelompok-teroris-di-burkina-faso-kekerasan-terus-berlanjut
Lokasi Burkina Faso. Setidaknya 44 orang tewas dibunuh oleh kelompok garis keras yang mengeklaim diri mewakili Islam dalam berbagai serangan di Burkina Faso utara, kata pemerintah Burkina Faso hari Sabtu, (8/4/2023). (Sumber: Encyclopaedia Brittanica)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

DAKAR, KOMPAS.TV — Setidaknya 44 orang tewas dibunuh oleh kelompok teroris yang mengatasnamakan Islam dalam berbagai serangan di Burkina Faso utara, kata pemerintah Burkina Faso hari Sabtu (8/4/2023).

Kelompok tersebut menyerang Desa Kourakou dan Tondobi di Provinsi Seno, kata Letnan Kolonel PF Rodolphe Sorgho, gubernur wilayah Sahel dalam sebuah pernyataan. 

Sorgho menyebut serangan hari Kamis dan Jumat "tercela dan biadab", seraya mengatakan pemerintah saat ini menstabilkan daerah itu. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang.

Negara Afrika Barat itu dikuasai oleh kekerasan kelompok garis keras yang terkait dengan al-Qaida dan kelompok ISIS yang menewaskan ribuan orang dan membuat 2 juta orang mengungsi selama enam tahun. 

Pertempuran membuat frustrasi dan memecah belah penduduk yang tadinya damai, menyebabkan dua kudeta militer tahun lalu dengan masing-masing pemimpin junta bersumpah untuk membendung serangan.

Namun kekerasan semakin meningkat dan menyebar ketika para jihadis memblokade desa-desa, mencegah ratusan ribu orang bergerak bebas.

Pada bulan Februari, kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan lebih dari 70 tentara, melukai puluhan orang dan menyandera lima orang, dalam penyergapan konvoi militer di utara. 

Beberapa minggu sebelumnya, kelompok lain membunuh sedikitnya 32 orang, termasuk tentara dan warga sipil, dalam berbagai serangan di seluruh negeri.

Baca Juga: 14 Aparat Keamanan Burkina Faso Tewas dalam Serangan Teroris di Utara Negara Tersebut

Juru bicara kudeta Kapten Kiswendsida Farouk Azaria Sorgho membaca pernyataan di studio di Ougadougou, Burkina Faso, Jumat malam, 30 September 2022. Burkina Faso kembali dilanda kudeta, (Sumber: AP Photo/RTB)

Kekerasan menciptakan krisis kemanusiaan terburuk dalam sejarah negara itu, memaksa satu dari lima warga negara—sekitar 4,7 juta orang—membutuhkan bantuan kemanusiaan, demikian menurut PBB.

Empat tentara dan sepuluh relawan militer tewas dalam serangan teroris di utara Burkina Faso pada hari Rabu (22/3/2023) lalu, bertepatan dengan kunjungan pemimpin militer negara tersebut di wilayah Centre-North yang sama, demikian dikutip dari sumber keamanan pada hari Kamis (23/3/2023) seperti laporan France24.

Serangan yang terjadi pada hari Rabu bulan lalu di Zorkoum, dekat kota Kaya, menargetkan sebuah unit tentara dan anggota Relawan untuk Pertahanan Tanah Air (VDP), kata sumber tersebut.

"Kami dengan sedih kehilangan empat tentara dan sepuluh relawan. Di pihak musuh, sekitar 20 tentara dinetralkan," kata sumber tersebut.

Sumber keamanan lain mengatakan beberapa anggota keamanan tewas, sedangkan pejabat setempat membenarkan serangan tersebut tetapi tidak memberikan jumlah korban.

Burkina Faso sedang berjuang melawan pemberontakan teroris yang berasal dari Mali sejak 2015.

Para pemberontak di utara dan timur negara meranjau jalan, mengepung kota-kota, merusak fasilitas air dan mengganggu upaya untuk menyediakan makanan dan persediaan kepada warga sipil yang terjebak.

Lebih dari 10.000 warga sipil, tentara, dan polisi tewas, menurut perkiraan sebuah LSM, dan setidaknya dua juta orang mengungsi. Ketidakpuasan di kalangan militer terhadap kegagalan untuk mengatasi serangan ini menyebabkan dua kudeta pada tahun lalu.

 



Sumber : France24


BERITA LAINNYA



Close Ads x