Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Zelenskyy Sebut Rusia Harus Diseret ke Pengadilan, Klaim Identifikasi 70.000 Lebih Penjahat Perang

Kompas.tv - 4 Maret 2023, 14:09 WIB
zelenskyy-sebut-rusia-harus-diseret-ke-pengadilan-klaim-identifikasi-70-000-lebih-penjahat-perang
Foto arsip. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan jajaran pemimpin dan militer Federasi Rusia harus diseret ke pengadilan internasional. Hal tersebut disampaikan Zelenskyy ketika bertemu pemimpin kejaksaan dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa pada Jumat (3/3/2023). (Sumber: AP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan jajaran pemimpin dan militer Federasi Rusia harus diseret ke pengadilan internasional.

Hal tersebut disampaikan Zelenskyy ketika bertemu pemimpin kejaksaan dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa pada Jumat (3/3/2023).

Zelenskyy mengaku bertemu dengan Jaksa Agung AS Merrick Garland, Jaksa Agung Inggris Raya Victoria Prentis, Jaksa Agung Spanyol Alvaro Garcia Ortiz, dan Komisioner Keadilan Uni Eropa Didier Reynders di Lviv, barat Ukraina.

"Kami melakukan apa pun untuk memastikan bahwa Pengadilan Kriminal Internasional berhasil menghukum penjahat-penjahat perang Rusia," kata Zelenskyy, dikutip Associated Press.

Baca Juga: Zelenskyy Sebut Rusia Gagal Hancurkan Rakyat Ukraina dengan Musim Dingin: Kami Melewati Masa Sulit

"Masalah utama dari segala pertemuan ini dan konferensi Lviv adalah akuntabilitas. Akuntabilitas Rusia dan pemimpinnya itu personal untuk agresi dan teror terhadap negara dan rakyat kita," lanjutnya.

Zelenskyy mengeklaim pihaknya telah mencatat lebih dari 70.000 penjahat perang dari pihak Rusia. Ia pun menyebut masih banyak penjahat perang yang belum tercatat mengingat masih ada wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.

"Sejumlah besar wilayah kami masih diduduki dan kami saat ini tidak bisa membuat prediksi reliabel berapa banyak kejahatan Rusia yang akan terungkap setelah penjajah diusir," kata Zelenskyy.

Di lain sisi, deputi juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Farhan Haq, melaporkan bahwa saat ini terdapat banyak korban berjatuhan di kota Bakhmut yang dikepung Rusia.

Haq menyebut PBB dan mitra-mitranya di lapangan berupaya mengevakuasi kelompok rentan dari area konflik.

Baca Juga: Ekstrimis Rusia di Balik Serangan di Perbatasan Ukraina, Ingin Tunjukkan Kelemahan Pertahanan Putin




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x