Kompas TV internasional kompas dunia

Intel Rusia Tuduh AS Berencana Kirim Kombatan ISIS untuk Luncurkan Serangan Teror di Rusia

Kompas.tv - 13 Februari 2023, 18:09 WIB
intel-rusia-tuduh-as-berencana-kirim-kombatan-isis-untuk-luncurkan-serangan-teror-di-rusia
Ilustrasi militan ISIS. Dinas Intelijen Asing Rusia (SVR) menuduh Amerika Serikat (AS) berencana mengirim kombatan-kombatan yang terkait ISIS dan Al-Qaida untuk meluncurkan aksi teror di Rusia dan negara-negara bekas Uni Soviet. (Sumber: Daily Star)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Purwanto

MOSKOW, KOMPAS.TV - Dinas Intelijen Asing Rusia (SVR) menuduh Amerika Serikat (AS) berencana mengirim kombatan-kombatan yang terkait ISIS dan Al-Qaida untuk meluncurkan aksi teror di Rusia dan negara-negara Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS). CIS sendiri merupakan organisasi antarpemerintah yang berisi negara-negara bekas Uni Soviet.

Biro pers SVR melaporkan Washington telah merekrut 60 kombatan dengan pengalaman tempur di Timru Tengah pada Januari lalu. SVR mengklaim para kombatan itu akan ditugaskan menebar teror di wilayah Rusia dan negara-negara CIS.

"Berdasarkan informasi kredibel yang diterima Dinas Intelijen Asing Rusia, militer AS secara aktif merekrut milisi dari kelompok-kelompok jihadis yang terafiliasi dengan Negara Islam (ISIS) dan Al-Qaida untuk meluncurkan serangan-serangan teroris di Rusia dan negara-negara CIS," demikian bunyi laporan SVR via TASS, Senin (13/2/2023).

Baca Juga: Tentara Bayaran Rusia Wagner Jemawa, Klaim Sukses Rebut Desa di Dekat Bakhmut

SVR mengklaim para kombatan itu dilatih langsung oleh militer AS di pangkalan militer Al-Tanf, Suriah. Moskow menuduh AS melatih mereka merakit alat peledak terimprovisasi (IED) dan metode-metode pemberontakan.

"Dalam waktu dekat, ada rencana menerjunkan milisi dalam kelompok-kelompok kecil ke teritori Rusia dan negara-negara CIS," tulis laporan SVR.

"Mereka akan ditugaskan untuk merencanakan dan meluncurkan serangan teroris terhadap diplomat, petugas pelayan publik, serta personel dan agen penegak hukum."

SVR menyebut AS merencanakan penyusupan ini bekerja sama dengan "sel-sel klandestin" kelompok-kelompok ekstremis, di antaranya Hizbut Tahrir, Jamaat Ansarullah yang juga biasa disebut Taliban Tajikistan, serta Gerakan Islam Uzbekistan.

Baca Juga: Jelang Setahun Invasi Rusia, Ukraina Yakin Putin Tak Punya Kemampuan untuk Serangan Besar-Besaran


:b



Sumber : TASS


BERITA LAINNYA



Close Ads x