Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

AS Tuduh Perwira Rusia di Ukraina Jadi Bawahan Tentara Bayaran, Senjata Dipasok Korea Utara

Kompas.tv - 24 Desember 2022, 13:28 WIB
as-tuduh-perwira-rusia-di-ukraina-jadi-bawahan-tentara-bayaran-senjata-dipasok-korea-utara
Ilustrasi. Tembakan tank Rusia menghantam gedung apartemen di Mariupol, Ukraina, 11 Maret 2022. Amerika Serikat (AS) menuduh tentara bayaran Wagner Group mengimpor senjata dari Korea Utara dan menjadi atasan dari sebagian perwira Rusia di Ukraina. (Sumber: Evgeniy Maloletka/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), John Kirby, mengeklaim kelompok tentara bayaran yang membantu invasi Rusia ke Ukraina, Wagner Group, mengimpor senjata dari Korea Utara.

Gedung Putih bahkan menuduh sebagian perwira militer Rusia telah menjadi "bawahan" Wagner Group.

Tuduhan tersebut disampaikan Kirby berdasarkan informasi intelijen AS. Wagner disebut menerima paket senjata dari Korea Utara untuk meningkatkan daya tempur bersama tentara Rusia di Ukraina.

Kirby menyebut pejabat-pejabat intelijen AS telah menyimpulkan bahwa Pyongyang sudah mengirimkan paket senjata awal yang juga memuat roket dan rudal pada November lalu.

"Menurut tinjauan kami, jumlah material yang dikirimkan ke Wagner tidak akan mengubah dinamika pertempuran di Ukraina," kata Kirby, Kamis (22/12/2022), dikutip Associated Press.

"Namun, kami jelas khawatir bahwa Korea Utara berencana mengirimkan lebih banyak perlengkapan militer," lanjutnya.

Baca Juga: Putin Kasih Sinyal Perang Rusia-Ukraina Segera Berakhir: Lebih Cepat Lebih Baik, Tentu saja

Pada Jumat (23/12), Pyongyang telah membantah tuduhan Gedung Putih tersebut. Korea Utara menyebut tuduhan pengiriman senjata ke Rusia adalah "teori tak berdasar."

Gedung Putih sendiri sejak lama memperingatkan meningkatnya keterlibatan Wagner Group dalam perang Rusia-Ukraina, khususnya di front Donbass.

Dalam kasus tertentu, Kirby menyebut perwira-perwira militer Rusia bahkan jadi "bawahan dari komando Wagner."

Gedung Putih menyatakan, dengan menjual senjata ke kelompok tentara bayaran, Korea Utara telah melanggar sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang melarang Pyongyang mengimpor atau mengekspor senjata.

Dalam perkembangan terpisah, Dewan Perwakilan Rakyat AS dilaporkan telah menyetujui bantuan militer baru senilai USD45 miliar atau sekitar Rp700 triliun ke Ukraina, Jumat (23/12).

Bantuan ini disahkan usai Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berkunjung ke Washington, perjalanan luar negeri pertamanya yang diketahui usai perang meletus.

Baca Juga: Dapat Bantuan Senjata, Rakyat Ukraina Sebut Kunjungan Zelenskyy ke AS sebagai Sukses Besar




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x