Kompas TV internasional kompas dunia

Jokowi Klaim Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Termasuk Terbaik di Dunia: Puluhan Negara Terancam Kolaps

Kompas.tv - 11 Oktober 2022, 14:48 WIB
jokowi-klaim-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-termasuk-terbaik-di-dunia-puluhan-negara-terancam-kolaps
Presiden Jokowi. (Sumber: Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden.)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden RI Joko Widodo menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini termasuk yang terbaik di dunia. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat membuka Kongres XII Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) dan Munas XI Persatuan Istri Veteran Republik Indonesia (PIVERI) Tahun 2022 di Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Jokowi menyorot pertumbuhan positif ekonomi Indonesia kendati puluhan negara lain di dunia tengah menghadapi proyeksi ekonomi suram. Jokowi menyebut banyak negara mengalami keterpurukan kondisi perekonomian yang salah satunya akibat pandemi Covid-19.

"Tapi alhamdulillah negara kita di kuartal kedua kemarin masih bisa tumbuh 5,44 persen. Ini pertumbuhan ekonomi termasuk yang terbaik di dunia karena hal-hal yang fundamenta. Reformasi struktural, reformasi birokrasi terus kita jalankan meskipun pandemi," kata Jokowi dikutip Antara.

Jokowi pun menyorot ketahanan pangan Indonesia yang beroleh pengakuan dari Internasional Rice Research Institute. Institusi ini menilai bahwa Indonesia punya sistem ketahanan pangan yang baik dan telah menjalankan swasembada beras sejak 2019.

Baca Juga: Stok Melimpah, Jokowi Perintahkan Stop Impor Aspal dalam 2 Tahun

"Ini dia yang harus terus kita tingkatkan, sehingga ketahanan pangan di dalam negeri bisa terus kita jaga, dan kalau bisa kita tingkatkan. Sebagian bisa kita pakai untuk membantu negara-negara lain, kita ekspor," kata Jokowi.

Di lain sisi, Jokowi merujuk suramnya proyeksi ekonomi global yang disebutnya "ambruk". Bekas wali kota Surakarta ini menyebut saat ini sudah ada 28 negara yang mengantre sebagai "pasien" Dana Moneter Internasional (IMF).

"Saya mendapatkan telepon dari menteri keuangan dari Washington DC, beliau menyampaikan sudah 28 negara antre masuk sebagai pasien IMF," kata Jokowi.

Perang Rusia-Ukraina yang terus berkecamuk saat pandemi Covid-19 pun disebut Jokowi memperburuk kondisi ekonomi global. Perang memperburuk krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan.

Menurut Jokowi, saat ini terdapat 66 negara dengan kondisi ekonomi yang rentan kolaps.

"Situasi saat ini adalah situasi yang tidak mudah, situasi yang sangat-sangat sulit untuk semua negara. Lembaga-lembaga internasional menyampaikan 66 negara berada pada posisi yang rentan untuk kolaps. Saat ini 345 juta orang di 82 negara menderita kekurangan akut dan kelaparan. Artinya, ada krisis pangan," kata Jokowi.

Perang Rusia-Ukraina sendiri diyakini tidak akan selesai dalam waktu dekat. Hal tersebut diyakini Jokowi berdasarkan perbincangannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Inilah yang menyebabkan ketidakpastian ekonomi global, sebagian di negara Eropa sudah mulai masuk ke resesi. Ini nanti masuk ke winter (musim dingin) mereka akan kesulitan untuk mendapatkan pemanas dari gas, sehingga memang kondisi negara-negara di dunia betul-betul pada posisi yang sangat tidak mudah," tandas Jokowi.

Baca Juga: Menperin: Setiap Belanja Produk Lokal Rp1, akan Sumbang Ekonomi Nasional Rp2,2



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x