Bidik Negara-Negara Islam, Jepang Bangun Pabrik Pengolahan Daging Sapi Halal Termasuk Wagyu

MIYAZAKI, KOMPAS.TV - Jepang makin agresif membuka peluang ekspor daging sapi andalan mereka, di antaranya wagyu, dengan membangun pabrik pengolahan daging bersertifikat halal di Saito, Prefektur Miyazaki.

Pembangunan pabrik tersebut bertujuan memperluas ekspor daging sapi dari Miyazaki ke negara-negara mayoritas muslim di seluruh dunia.

Yonezo Arita, produsen dan pengolah sapi lokal, bersama tiga rekan lainnya, membentuk perusahaan bernama Scrum Export Meat Miyazaki Co. yang diharapkan akan mengoperasikan pabrik pada musim semi 2024, seperti dilaporkan Yomiuri Shimbun, Minggu (9/10/2022).

Perusahaan daging Miyazaki yang terkenal, Miyachiku, adalah investor dalam usaha baru ini.

Pabrik pengolahan, yang akan menciptakan produk yang memenuhi standar halal sesuai dengan ajaran Islam, akan memiliki total luas lantai sekitar 4.500 meter persegi.

Perusahaan yang akan menerima sapi dari peternakan di dalam maupun di luar Miyazaki tersebut memperkirakan kapasitas pemrosesan daging sapi halal sebanyak 50 sapi per hari, atau 12.000 sapi per tahun.

Proyek ini diperkirakan menelan biaya sekitar 4,37 miliar yen, yang sebagian akan disubsidi melalui program pemerintah untuk mempromosikan ekspor daging. Tahap konstruksi dijadwalkan akan dimulai pada November ini.

Menurut Scrum Export, untuk mendapatkan sertifikasi halal, pabrik harus memenuhi persyaratan ketat tertentu, seperti terletak setidaknya lima kilometer dari peternakan babi.

Baca Juga: Jepang Berminat Tingkatkan Sertifikasi Halal Obat dan Alat Kesehatan dengan Indonesia

Produk daging sapi halal memiliki persyaratan khusus dan tertentu, termasuk prosedur penyembelihan, lokasi pemotongan dan pemrosesan daging, termasuk proses hygiene, sanitasi dan pengepakan.

Pemerintah Prefektur Miyazaki mengatakan sudah ada delapan rumah jagal seperti itu di Jepang, termasuk di Prefektur Hokkaido, Hyogo, dan Kumamoto.

Ekspor daging sapi Miyazaki ke pasar luar negeri sedang meningkat, mencapai rekor nilai tertinggi sekitar 6,9 miliar yen pada tahun fiskal 2021, naik 40 persen dari tahun sebelumnya. Negara tujuan ekspor utama adalah Amerika Serikat, Hong Kong dan Taiwan.

Scrum Export ditujukan untuk pasar di negara-negara Islam seperti Indonesia, Malaysia dan Arab Saudi.

“Dikatakan pemeluk Islam berjumlah sekitar seperempat dari populasi dunia,” kata Arita, yang menjabat sebagai presiden perusahaan.

“Membangun pabrik sekarang memberi kami keunggulan kompetitif [dalam mempromosikan ekspor]. Kami berharap dapat membantu menstabilkan operasi peternak yang terpukul keras oleh pandemi virus corona baru dan melonjaknya harga minyak karena serangan Rusia ke Ukraina.”