Mikhail Gorbachev, Presiden Terakhir Uni Soviet sebelum Bubar, akan Dimakamkan Sabtu

MOSKOW, KOMPAS.TV - Upacara pemakaman pemimpin terakhir Uni Soviet Mikhail Gorbachev, yang meninggal hari Selasa (30/8/2022) di Moskow dalam usia 91 tahun, akan berlangsung hari Sabtu (3/9/2022), seperti laporan kantor berita Interfax yang mengutip putri Gorbachev.

Upacara pemakaman akan berlangsung di Hall of Columns yang terkenal di dalam House of Unions Moskow, Interfax melaporkan, tempat yang sama di mana tubuh Josef Stalin dipajang setelah kematiannya pada tahun 1953.

Alexei Venediktov, mantan editor stasiun radio Ekho Moskvy dan teman Gorbachev, juga mengatakan di media sosial bahwa pemakaman akan berlangsung pada hari Sabtu, 3 September.

Gorbachev kemudian akan dimakamkan di Pemakaman Novodevichy Moskow di sebelah istrinya Raisa, yang meninggal pada 1999, kata kantor berita Tass, mengutip yayasan yang didirikan mantan pemimpin Soviet itu begitu dia tidak lagi menjadi presiden.

Baca Juga: Mikhail Gorbachev Tutup Usia, Tokoh di Balik Kebijakan Glasnost dan Perestroika

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan sebelumnya bahwa Kremlin akan memutuskan pada Rabu apakah Gorbachev akan diberikan pemakaman kenegaraan.

Kantor berita Tass melaporkan bahwa Peskov mengatakan Kremlin akan mengumumkan nanti apakah Presiden Vladimir Putin akan menghadiri pemakaman Gorbachev atau tidak.

Baca Juga: Hari Ini 30 Tahun Lalu, Uni Soviet Runtuh dan Berganti dengan Rusia yang Kita Kenal Sekarang

Putin sebelumnya pada Rabu mengirim kerabat Gorbachev belasungkawa melalui telegram. Sementara, Kremlin memuji mendiang politisi itu sebagai negarawan global luar biasa yang membantu mengakhiri Perang Dingin, tetapi telah salah besar tentang prospek pemulihan hubungan dengan Barat yang "haus darah".

Gorbachev, presiden Soviet terakhir, menjalin kesepakatan pengurangan senjata dengan Amerika Serikat (AS) dan kemitraan dengan kekuatan Barat untuk menghapus Tirai Besi yang membagi Eropa sejak Perang Dunia II dan mewujudkan reunifikasi Jerman.

Baca Juga: Pengakuan Fotografer Saksi Sejarah Runtuhnya Uni Soviet: Ditinju KGB dan Diumpat Ratusan Jurnalis