Kompas TV internasional kompas dunia

Penemuan Gading Gajah Berusia Setengah Juta Tahun Bingungkan Arkeolog Israel, Kenapa?

Kompas.tv - 1 September 2022, 01:05 WIB
penemuan-gading-gajah-berusia-setengah-juta-tahun-bingungkan-arkeolog-israel-kenapa
Seorang arkeolog Israel bekerja di samping fosil gading gajah berusia setengah juta tahun yang ditemukan di dekat Gedera, Israel, Rabu (31/8/2022). (Sumber: Tsafrir Abayov/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Tim arkeolog Israel menemukan sebuah fosil gading gajah sepanjang 2,5 meter di dekat Gedera, tengah Israel, Rabu (31/8/2022). Fosil ini diyakini milik spesies gajah bergading lurus (Palaeoloxodon antiquus) yang telah punah.

Otoritas Barang Antik Israel menyatakan bahwa fosil tersebut ditemukan dalam ekskavasi bersama oleh tim peneliti dari Universitas Tel Aviv dan Universitas Ben-Gurion.

Menurut otoritas Israel, temuan itu adalah fosil gading lengkap terbesar yang pernah ditemukan di situs prasejarah di Israel atau kawasan Timur Dekat.

Baca Juga: Arkeolog Israel Umumkan Hasil Penelitian Masjid Kuno Abad 7 di Gurun Negev, Termasuk Artefak Keramik

Berdasarkan perkakas batu yang ditemukan di sekitar, situs yang didatangi arkeolog Israel di dekat Genera ini disebut berasal dari periode Paleolitikum sekitar 500.000 tahun lalu.

“Penemuan gading yang terpisah ini, ini sungguh terpisah dari badan, jenazah gajah tersebut, sangat membingungkan, sangat enigmatik bagi kami para arkeolog. Kami tidak tahu apakah gading ini sisa dari binatang buruan, atau ini dibawa ke situs ini secara sengaja oleh hominid yang hidup di sekitar sini,” kata Kepala Departemen Riset Arkeologis Otoritas Barang Antik Israel Dr. Omry Barzilai dikutip Associated Press.

“Jika ini dibawa oleh hominid dan bukan sisa buruan, ini mungkin punya sejumlah signifikansi dalam arti signifikansi sosial,” lanjutnya.


Lebih lanjut, Barzilai menduga, fosil gading yang terpisah ini terkait dengan suatu upacara hominid yang mendiami wilayah itu. Ia menduga, kaum hominid mengumpulkan hewan buruan di situs tersebut untuk kemudian memakannya bersama-sama.

“Kami juga tahu bahwa situs ini terkait dengan area akuatis. Maksud saya, sesuatu seperti rawa-rawa atau danau kecil. Orang-orang ini umumnya tinggal di sekitar danau. Kami tahu itu dari ekskavasi di Afrika dan beberapa bagian Eropa dan Asia,” kata Barzilai.

Baca Juga: Kota Hilang Berusia 3.400 Tahun Muncul di Sungai Tigris Irak, Arkeolog Langsung Lakukan Investigasi

 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x