Kompas TV internasional kompas dunia

Sungai Danube Mengering, Kapal Perang Hantu Jerman di Perang Dunia II yang Tenggelam Muncul

Kompas.tv - 20 Agustus 2022, 14:07 WIB
sungai-danube-mengering-kapal-perang-hantu-jerman-di-perang-dunia-ii-yang-tenggelam-muncul
Sungai Danube mengalami kekeringan sehingga kapal perang Jerman di Perang Dunia II yang tenggelam terlihat kembali. (Sumber: Csaba Krizsan/MTI via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

PRAHOVO, KOMPAS.TV - Kekeringan di Eropa membuat Sungai Danube mengering ke permukaan air terendah dalam satu abad terakhir ini.

Kondisi tersebut membuat sejumlah 'kapal perang hantu' Jerman yang tenggelam dari Perang Dunia II untuk pertama kalinya muncul kembali ke permukaan.

Di seberang dasar sungai dekat kota pelabuhan sungai Prahovo di Serbia misalnya, lebih dari 20 'kapal perang hantu Jerman muncul di permukaan.

Seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (19/8/2022), beberapa di antaranya masih berisi amunisi dan bahan peledak.

Baca Juga: Eks Jaksa Agung Meksiko Diciduk Polisi, Diduga Terlibat Penghilangan Paksa 43 Mahasiswa

“Armada Jerman telah meninggalkan bencana ekologi besar yang mengancam ki8ta, rakyat Prahovo,” ujar Velimir Trajilovic, pensiunan berusia 74 tahu di Prahovo yang menulis buku tentang kapal-kapal Jerman.  

Beberapa kapal terlihat masih terendam di tepian pasir, namun sejumlah lainnya menunjukkan menara yang terbuka.


Selain itu sejumlah lainnya memperlihatkan jembatan komando dan tiang yang rusak karena kapal telah mempersempit saluran air sungai, yang hingga kini masih digunakan untuk transportasi dan memancing.

Pada Maret lalu, otoritas Serbia menggelar operasi yang menelan biaya sekitar 30 juta dolar AS atau setara Rp446 miliar untuk menyelamatkan amunisi dan bahan peledak yang masih ada di beberapa kapal.

Baca Juga: AS Sebut China Berlebihan soal Taiwan, Minta Beijing Tak Jadi Agen Ketidakstabilan

Pada 1994, armada Laut Hitam Nazi Jerman menggunakan sungai Danube untuk melakukan perjalanan saat mundur dari pasukan Uni Sovyet yang maju.

Kekeringan di wilayah itu disebabkan oleh periode curah hujan rendah yang berkepanjangan dan diperparah oleh panas yang berlebihan telah melanda Eropa dan Amerika Utara baru-baru ini.

Hal itu menyebabkan tingkat air yang rendah dan kebakaran hutan karena para ilmuwan menyalahkan peristiwa tersebut pada pemanasan global.

Kekeringan itu membuat pihak berwenang Serbia harus melakukan pengerukan bagian sungai untuk menjaga jalur navigasi tetap berfungsi.



Sumber : Newsweek


BERITA LAINNYA



Close Ads x