Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Putin Diyakini Telah Sadar Lakukan Kesalahan dengan Serang Ukraina, tapi Tak Akan Mengakuinya

Kompas.tv - 15 Agustus 2022, 15:14 WIB
putin-diyakini-telah-sadar-lakukan-kesalahan-dengan-serang-ukraina-tapi-tak-akan-mengakuinya
Presiden Rusia, Vladimir Putin. Putin diyakini telah sadar lakukan kesalahan dengan menyerang Ukraina. (Sumber: Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin diyakini telah menyadari bahwa dirinya lakukan kesalahan dengan menyerang Ukraina.

Hal itu diungkapkan oleh mantan Komandan Tertinggi Aliansi NATO, James Stavridis, Minggu (14/8/2022).

Meski begitu, Stavridis mengungkapkan bahwa Putin tak akan mengakui kesalahannya.

Baca Juga: Pemberontak Pro-Rusia Ungkap Telah Hancurkan Pertahanan Ukraina, Melaju ke Ugledar

“Saya piklir dalam kegelapan, pukul dua pagi ketika ia terbangun, ia menyadari telah melakukan kesalahan,” ujarnya dalam siaran radio di WABC 770 AM dikutip dari Newsweek.

“Secara terbuka, ia tak akan mengakuinya. Tak akan pernah. Ia akan melanjutkan fiksi bahwa Ukraina dijalankan oleh ‘Neo-Nazi’. Jelas sangat menggelikan,” ujarnya.

Ia melanjutkan Putin akan mempertahankan bahwa NATO telah mendorongnya hingga terpojok karena konflik di Ukraina.


 

“Semua yang terjadi adalah tindakan karena tindakan Putin melakukan invasi, serta sanksi yang mengikuti serangan militer. Saya pikir ia tahu itu dalam hatinya, namun tak akan mengakuinya di depan umum,” ujarnya.

Baca Juga: Kian Mesra, Putin dan Kim Jong-Un Saling Kirim Surat, Ini yang Dibicarakan

Ia juga mengatakan kedua belah pihak kini setidaknya memiliki enam bulan lagi untuk menemukan solusi.

Namun, ia menegaskan apa yang mendorong negosiasi adalah kesulitan yang dihadapi Putin karena terbakarnya pasukan, dan penghancuran peralatan militer Rusia.

Tetapi pada saat yang sama, Stavridis juga mengingatkan kepada Presiden Ukraina, Voldoymyr Zelensky bahwa bantuan dana dan peesenjataan dari Barat tidaklah abadi.



Sumber : Newsweek


BERITA LAINNYA



Close Ads x