Kompas TV internasional kompas dunia

Iran Buat Pengakuan Mengejutkan, Tak Pernah Ada Rencana Kembangkan Senjata Nuklir

Kompas.tv - 1 Agustus 2022, 16:49 WIB
iran-buat-pengakuan-mengejutkan-tak-pernah-ada-rencana-kembangkan-senjata-nuklir
Fasilitas nuklir Iran di Natanz, Teheran. (Sumber: Atomic Energy Organization of Iran via AP, File)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

TEHERAN, KOMPAS.TV - Iran membuat pengakuan mengejutkan bahwa tak pernah ada rencana kembangkan senjata nuklir.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Mohammad Eslani, Senin (1/8/2022).

Eslani menegaskan pengembangan nuklir di Iran bukan dimaksudkan untuk menjadi senjata.

Baca Juga: Kasus Perceraian di Korea Utara Meningkat meski Prosesnya Sengaja Dipersulit, Dianggap Anti-Sosialis

“Iran memiliki kesempatan membuat bom nuklit, namun program seperti itu tak pernah ada,” ujar Eslami kepada Fars dikutip dari TASS.

Ia pun menegaskan tuduhan Iran tengah mengembangkan senjata nuklir tidak berdasar.

“Tuduhan palsu ini dipromosikan Israel dengan dukungan dari pasukan anti-revolusi untuk membodohi opini publik,” tambahnya.

Menurut Eslami, kerja sama membangun telah dibuat antara Iran dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang diprogram untuk tak gagal.

“Semua aksi kami (dalam pembangunan program nuklir) diimplementasikan lewat kerangka kerja dari Kesepkatan Non-Proliferasi dari senjata nuklir di bawah kontrol IAEA,” katanya.

Baca Juga: Taliban Bentrok dengan Tentara Iran di Perbatasan, Satu Orang Kelompok Penguasa Afghanistan Tewas

Pada 22 Juli, Direktur Jenderal IAEA, Rafael Mariano Grossi mengungkapkan program nuklir Iran berkembang secara signifikan sejak 2015.

Menurutnya, tak ada satu negara pun tanpa proyek militer memperkaya uranium hingga 60 persen, seperti yang dilakukan Iran.

Namun, Grassi menambahkan penolakan Iran atas kewajibannya di bawah kesepakatan nuklir, bukan berarti Iran terlibat dalam pengembangan senjata nuklir.

Tuduhan pengembangan senjata nuklir Iran, menjadi salah satu yang membuat Amerika Serikat (AS) dan sekutunya memberikan embargo dan sanksi ekonomi ke negara Asia Barat itu.



Sumber : TASS


BERITA LAINNYA



Close Ads x