Kompas TV internasional kompas dunia

Intelijen AS Ungkap Iran Ternyata Berencana Bunuh Donald Trump, Tindakan Balas Dendam

Kompas.tv - 16 Juli 2022, 18:47 WIB
intelijen-as-ungkap-iran-ternyata-berencana-bunuh-donald-trump-tindakan-balas-dendam
Mantan Presiden AS, Donald Trump. (Sumber: AP Photo/Michael Wyke)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Hariyanto Kurniawan

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Intelijen Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa Iran ternyata berencana membunuh mantan Presiden AS, Donald Trump.

Selain itu, mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo juga menjadi sasaran penculikan dan pembunuhan Iran.

Rencana Iran tersebut diyakini sebagai usaha balas dendam atas terbunuhnya Pemimpin Garda Revolusi, Mayor Jenderal Qassim Soleimani pada dua tahun lalu.

Baca Juga: Putin Kembali Keras ke Pengkritiknya, Dipenjara 4 Tahun dengan Dakwaan Aktivitas Tak Diinginkan

Trump sendiri mengungkapkan dirinya bertanggung jawab atas terbunuhnya Soleimani lewat serangan drone pada 2020.

Dikutip dari Daily Star, konspirasi mengejutkan itu diungkapkan dalam laporan Pusat Kontraterorisme Nasional terbaru.

Laporan itu mengeklaim, Iran melakukan kampanye multicabang terhadap pejabat AS terpilih, termasuk ancaman mematikan, manuver hukum dan penerbitan sanksi Iran, dan surat perintah penangkapan.

“Sejak Januari 202, Teheran secara terbuka mengungkapkan kesediaan untuk melakukan operasi mematikan di Amerika Serikat dan secara konsisten mengidentifikasi mantan Presiden Donald Trump, mantan Menlu Michael Pompeo, dan mantan Jenderal Kenneth McKenzie sebagai target prioritas pembalasan,” bunyi laporan tersebut.

Laporan itu juga menjelaskan bahwa Iran kemungkinan akan melihat pembunuhan atau penuntutan pejabat tinggi AS, seperti Trump sebagai setara dengan Soleimani.

Mereka juga melihat kematian dari pihak yang bertanggung jawab atas kematian Soleimani sebagai tindakan pembalasan yang berhasil.

Baca Juga: Mengejutkan, Mantan Presiden Moldova Klaim Negaranya Dipersenjatai Barat untuk Lawan Rusia

Namun, seperti diungkapkan Daily Star, laporan tersebut ditandai sebagai “bukan untuk dirilis ke publik”, atau “hanya untuk digunakan pejabat”.

Penemuan ini muncul di tengah kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Timur Tengah untuk memperkuat hubungan di wilayah tersebut.

Pada kunjungannya, Biden sendiri sempat mengungkapkan bahwa Iran yang buruk, bukan hanya yang ada saat ini, tetapi juga Iran yang menggunakan senjata nuklir.

 

 



Sumber : Daily Star


BERITA LAINNYA



Close Ads x