Kompas TV internasional kompas dunia

Putin Kembali Keras ke Pengkritiknya, Dipenjara 4 Tahun dengan Dakwaan Aktivitas Tak Diinginkan

Kompas.tv - 16 Juli 2022, 14:25 WIB
putin-kembali-keras-ke-pengkritiknya-dipenjara-4-tahun-dengan-dakwaan-aktivitas-tak-diinginkan
Pengkritik Vladimir Putin, Andrei Pivovarov dipenjara selama 4 tahun karena didakwa melakukan aktivitas yang tak diinginkan. (Sumber: Anatoly Rodnikov/Kommersant Via The Moscow Times)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

MOSKOW, KOMPAS.TV - Serang pengkritik Vladimir Putin dihukum penjara 4 tahun oleh pengadilan Rusia dengan dakwaan aktivitas yang tak diinginkan.

Andrei Pivovarov, mantan pemimpin kelompok pro-Demokrasi, Open Rusia, telah ditahan oleh Pemerintah Rusia sejak Mei 2021.

Hukuman penjara tersebut diungkapkan oleh kelompoknya, Jumat (15/7/2022).

Ia ditahan saat berada di pesawat tujuan Warsawa, oleh dinas keamanan, di tengah tindakan keras negara itu terhadap suara-suara oposisi.

Baca Juga: Ironi Bantuan AS: Rp1,5 Triliun untuk RS Palestina, Rp57 Triliun per Tahun untuk Militer Israel

Dikutip dari The Moscow Times, pengadilan Krasnodar pun menyatakan pria berusia 40 tahun itu bersalah karena melakukan kegiatan organisasi yang tak diinginkan.

Mereka pun menghukum Pivovarov dengan hukuman penjara selama empat tahun.

Ia juga dilarang melakukan aktivitas sosial dan politik selama delapan tahun, namun Pivovarov membantah dirinya bersalah.

Rusia melabeli Open Rusia, gerakan pro-Demokrasi yang dibangun oleh pengkritik Putin, Mikhail Khodorkovsky, sebagai organisasi yang tak diinginkan pada 2017.


Label tersebut melarang aktivitas organisasi itu di Rusia, dan membuat siapa pun yang bekerja dengannya dapat dituntut secara pidana.

Sekutu dari kelompok itu terus beroperasi di bawah badan hukum yang terpisah. Pada Mei 2021, badan hukum itu dibubarkan untuk melindungi anggotanya dari risiko penuntutan di masa depan.

Pivovarov kemudian ditangkap beberapa hari kemudian.

Penyelidik mengeklaim Pivovarov masih bekerja dengan kelompok itu, yang sekarang berbasis di London, karena serangkaian unggahan Facebook di mana ia diduga mengkritik Badan Keamanan Federal Rusia (FSB).

Baca Juga: Serangan ke Vinnytsia Tewaskan 23 Warga Sipil, Rusia Berdalih Targetkan Rapat Militer Ukraina

Selain itu, juga karena mendukung pengunjuk rasa oposisi.

“Singkatnya, ia dipenjara karena mengunggah ulang di Facebook dan berkomunikasi dengan jurnalis,” ujar kelompok Pivovarov.

Meski didakwa, Pivovarov mengaku dirinya tetap berharap dan mempertahankan diri bahwa ia tetap seorang yang bebas.

“Saya tahu bahwa kemajuan tidak dapat dihentikan, perubahan menjadi lebih baik tidak dapat dihindari, dan itu tak jauh lagi,” tuturnya saat pernyataan pengadilan terakhir.

 



Sumber : The Moscow Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x