Kompas TV internasional kompas dunia

55 Warga Desa Tewas Dibunuh Kelompok Bersenjata di Burkina Faso

Kompas.tv - 14 Juni 2022, 03:05 WIB
55-warga-desa-tewas-dibunuh-kelompok-bersenjata-di-burkina-faso
Kelompok bersenjata membunuh sedikitnya 55 orang warga sipil selama akhir pekan di Burkina Faso utara, kata pihak berwenang hari Senin (13/6/2022). (Sumber: France24)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

OUAGADOUGOU, KOMPAS.TV - Kelompok bersenjata membunuh sedikitnya 55 orang warga sipil selama akhir pekan di Burkina Faso utara. Serangan terbaru di negara Afrika Barat itu dituduhkan pada kelompok yang berhalauan ISIS dan Al-Qaeda.

Dalam konferensi pers yang dilaporkan Associated Press, Selasa (14/6/2022), Juru bicara pemerintah Wendkouni Joel Lionel Bilgo mengatakan, terduga kelompok bersenjata itu sengaja menargetkan warga sipil di Seytenga, Provinsi Seno.

Sementara pemerintah Burkina Faso menyebutkan angka resmi 55 korban tewas dibunuh, sumber lain menyebutkan angka itu jauh lebih tinggi.

Serangan terkait dengan Al-Qaeda dan kelompok ISIS melonjak di Burkina Faso, khususnya di wilayah utara, di mana kelompok-kelompok tersebut membunuh sedikitnya 160 orang dalam serangan di kota Solhan Juli lalu.

Pada bulan Januari, tentara pemberontak menggulingkan presiden yang terpilih secara demokratis dan berjanji mengamankan negara.

Namun kekerasan justru terus meningkat. Pemerintah meminta masyarakat untuk tetap bersatu dalam memerangi para pemberontak.

Baca Juga: Puluhan Orang Tewas akibat Serangan Kelompok Teroris di Berbagai Lokasi Burkina Faso

Seorang ibu Burkina Faso, Polenti Combery. Kelompok bersenjata membunuh sedikitnya 55 orang warga sipil selama akhir pekan di Burkina Faso utara, kata pihak berwenang hari Senin, (13/6/2022). (Sumber: Sam Mednick/Associated Press)

Meskipun tidak ada kelompok yang mengeklaim serangan itu, para analis konflik mengatakan itu kemungkinan dilakukan oleh kelompok ISIS.

“Dalam beberapa minggu terakhir kelompok Negara Islam di Sahara Raya (ISGS) menjadi kelompok paling agresif, terutama di Provinsi Seno dan Oudalan. Selain serangan terhadap pasukan keamanan, warga sipil juga menjadi sasaran,” kata Rida Lyammouri, rekan senior di Pusat Kebijakan untuk New South, sebuah organisasi berbasis di Maroko yang berfokus pada ekonomi dan kebijakan.

“Ini adalah pukulan besar bagi pasukan keamanan dan menempatkan mereka mundur jauh ke belakang, menunjukkan mereka jauh dari mampu mengamankan daerah dan melindungi warga sipil,” katanya.

Hampir 5.000 orang tewas selama dua tahun terakhir di Burkina Faso karena kekerasan yang dituduhkan pada ekstremis Islam. Sementara dua juta orang lainnya meninggalkan rumah mereka, dan memperdalam krisis kemanusiaan di negara itu.

 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x