Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Digempur Serangan Jarak Jauh Rusia, Ukraina Desak Israel Jual Sistem Iron Dome ke Kiev

Kompas.tv - 8 Juni 2022, 04:35 WIB
digempur-serangan-jarak-jauh-rusia-ukraina-desak-israel-jual-sistem-iron-dome-ke-kiev
 Sistem Iron Dome Israel meluncurkan rudal penyergap untuk menghalau roket milisi Palestina dari Jalur Gaza. Foto diambil di Ashkelon, Israel, 11 Mei 2021. Pada Selasa (7/6/2022), Duta Besar Ukraina untuk Israel Yevgen Korniychuk mendesak Israel agar mau menjual sistem pertahanan udara untuk menghalau serangan jarak jauh Rusia. (Sumber: Ariel Schalit/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Iman Firdaus

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Duta Besar Ukraina untuk Israel Yevgen Korniychuk mendesak Israel agar mau menjual sistem pertahanan udara Kubah Besi (Iron Dome) ke Kiev. Menurutnya, sistem itu dibutuhkan Ukraina untuk melindungi warga sipil dari serangan jarak jauh Rusia.

Iron Dome sendiri adalah sistem penyergap roket yang selama ini digunakan Israel mengadang serangan jarak jauh milisi Palestina.

Sebagaimana diwartakan Associated Press, ketika berbicara dalam konferensi pers di Tel Aviv, Selasa (7/6/2022), Korniychuk berkata dengan nada menyalahkan ke Israel yang enggan menjual senjata ke Ukraina.

Selain Iron Dome, ia menyebut Ukraina juga butuh rudal anti-tank dari Israel.

Baca Juga: Edy Rahmayadi: Kalau Saya Jadi Putin, Ukraina Saya Serang 3 Tahun Lalu!

Korniychuk pun mendesak pemerintahan Naftali Bennett untuk menindaklanjuti dukungan verbalnya ke Ukraina dengan bantuan militer.

Sang duta besar meyakini bahwa Amerika Serikat (AS) tidak akan menentang penjualan Iron Dome ke Ukraina. Washington sendiri mendukung produksi dan perawatan Iron Dome Israel sedekade belakangan, menggelontorkan dana sekitar 1,6 miliar dolar AS.

Lebih lanjut, Koniychuk menuduh Israel menolak permintaan AS untuk Jerman agar mengirimkan rudal anti-tank “Spike” yang tergistrasi atas nama Israel ke Ukraina.

"Kata-kata tidaklah cukup. Apa yang saya garisbawahi adalah Israel tidak berutang apa pun ke Ukraina. Kami tidak mengemis bantuan kepadamu. Namun, kami yakin bahwa secara moril, Israel harus mengambil langkah seperti seluruh dunia Barat lain dan membantu Ukraina dengan segala cara yang mungkin," kata Korniychuk dikutip Associated Press.

Tel Aviv sendiri selama ini membatasi dukungannya untuk Ukraina dalam bentuk bantuan kemanusiaan.

Israel diyakini takut membuat Rusia marah jika nekat mengirim bantuan militer ke Ukraina.

Rusia dan Israel selama ini terlibat koordinasi keamanan mengenai serangan udara Tel Aviv ke Suriah, negara tetangga Israel.

Hingga berita ini diturunkan, Kementerian Pertahanan Israel belum mau menanggapi komentar Korniychuk dalam konferensi pers di atas.

Baca Juga: Zelenskyy Disebut Punya ‘Gangguan Mental’ oleh Ketua Parlemen Hungaria, Ukraina Tak Terima


 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x