Kompas TV internasional kompas dunia

Baku Tembak Polisi vs Preman di Favela Brasil, Sedikitnya 21 Orang Tewas

Kompas.tv - 25 Mei 2022, 22:38 WIB
baku-tembak-polisi-vs-preman-di-favela-brasil-sedikitnya-21-orang-tewas
Seorang korban luka dalam operasi penggerebekan favela Vila Cruzeiro, Rio de Janeiro dibawa dengan mobil pikap ke Rumah Sakit Getulio Vargas, Selasa (24/5/2022). (Sumber: Bruna Prado/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.TV - Setidaknya 21 orang tewas akibat baku tembak antara aparat kepolisian dengan geng kriminal di favela (perkampungan kumuh) Vila Cruzeiro, Rio De Janeiro, Brasil. Operasi ke favela tersebut diluncurkan polisi pada Selasa (24/5/2022) dini hari waktu setempat.

Menurut keterangan polisi, operasi ini bertujuan untuk menangkap para gembong kriminal yang berada di Vila Cruzeiro, sebagian berasal dari luar negara bagian Rio de Janeiro.

Polisi mengeklaim ditembaki ketika aparat tengah melakukan penggerebekan di favela. Polisi menyebut seorang warga tewas tertembak saat awal-awal operasi. Media setempat menyebut korban pertama adalah seorang wanita 41 tahun yang terkena peluru nyasar.

Polisi kemudian menyatakan bahwa 11 orang terluka akibat baku tembak dengan preman. Namun, korban-korban yang dibawa warga ke rumah sakit setempat menunjukkan jumlah lebih tinggi.

Baca Juga: Polisi Serbu Sarang Narkoba di Favela, 8 Terduga Anggota Gembong Tewas

Per Selasa (24/5) malam waktu setempat, otoritas kesehatan Rio de Janeiro menyebut telah ada 21 mayat yang dibawa dari Vila Cruzeiro. Tujuh orang lain dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi luka.

Operasi Vila Cruzeiro menjadi salah satu penggerebekan polisi paling berdarah di Rio de Janeiro beberapa tahun terakhir. Insiden ini terjadi setahun setelah operasi di favela Jacarezinho yang menawaskan 28 orang.

Warga Vila Cruzeiro pun memprotes tindakan polisi yang disebut brutal. 

Menanggapi dugaan kekerasan polisi, kejaksaan negara bagian Rio de Janerio pun mengumumkan tengah menggelar penyelidikan kriminal. Pihak kejaksaan memberi polisi waktu 10 hari untuk menyediakan detail operasi, menyerahkan aparat yang bertanggung jawab atas setiap kematian, serta alasan menggunakan kekuatan letal.

Baca Juga: Pemadangan Langka Salju Turun di Brasil, Dampak Cuaca Ekstrem Topan Tropis


 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x