Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Rusia Hentikan Suplai Gas, Polandia Ternyata Sudah Siap: Bisnis yang Buruk untuk Kami

Kompas.tv - 28 April 2022, 12:05 WIB
rusia-hentikan-suplai-gas-polandia-ternyata-sudah-siap-bisnis-yang-buruk-untuk-kami
Rusia menangguhkan pengiriman gas alam ke Polandia mulai Rabu pagi, (27/3/2022) setelah Polandia menolak permintaan Rusia membayar dalam mata uang Rubel Rusia (Sumber: Al Arabiya)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

WARSAWA, KOMPAS.TV - Keputusan Rusia menghentikan suplai gas ke Polandia, ternyata ditanggapi negara tersebut dengan tak berlebihan.

Polandia ternyata sudah siap dengan hal itu, dan menyebutkan berbisnis dengan Rusia akan sangat buruk bagi mereka.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Polandia, Marcin Przydacz di Warsawa, Rabu (27/4/2022).

Ia menegaskan negaranya sudah tahu Rusia akan melakukan pemerasan dengan memotong pasokan energi ke Polandia.

Baca Juga: Wali Kota Kiev Kembali Ambil Langkah Tegas, Hancurkan Patung Persahabatan Ukraina dan Rusia

“Itu menunjukkan bahwa Rusia bisa bermain dengan energi untuk mencapai tujuan politik,” katanya Przydacz dilansir dari Sky News.

Ia menegaskan pihaknya mengklaim Rusia menggunakan uang dari negara Eropa untuk mendanai penyerangan di Ukraina.

Ia pun menyarankan agar penggunaan minyak dan gas Rusia segera dilarang.

“Kami memang berencana untuk tak menggunakan lagi bahan bakar dari Rusia. Kami tak ingin menjadi bagian dari bisnis ini lagi,” ujarnya.

Baca Juga: Putin Peringatkan Negara yang Ganggu Serangan ke Ukraina, Akan Terima Respons Secepat Kilat

“Kami telah memperingatkan rekan kami bahwa Rusia telah menggunakan uang dari negara Eropa  untuk membiayai perang di Ukraina, jadi ini bisnis yang buruk untuk kami. Kami menyarankan pelarangan sepenuhnya bahan bakar fosil dari Rusia,” ucap dia.

Sebelumnya, perusahaan energi Rusia, Gazprom mengumumkan telah menangguhkan suplai gas ke Bulgaria dan Polandia.

Pelarangan tersebut karena mereka tak mau menggunakan pembayaran rubel.



Sumber : Sky News


BERITA LAINNYA



Close Ads x