Kompas TV internasional kompas dunia

Pengebom Bunuh Diri Serang Institut Konghucu di Pakistan, Empat Tewas, Diduga Sasar WN China

Kompas.tv - 26 April 2022, 20:57 WIB
pengebom-bunuh-diri-serang-institut-konghucu-di-pakistan-empat-tewas-diduga-sasar-wn-china
Dampak ledakan bom bunuh diri di kompleks Institut Konghucu Universitas Karachi, Pakistan, Selasa (26/4/2022). (Sumber: Fareed Khan/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Gading Persada

KARACHI, KOMPAS.TV - Institut Konghucu di Universitas Karachi Pakistan diserang ledakan bom bunuh diri, Selasa (26/4/2022). Insiden ini menewaskan empat orang, tiga warga negara China dan seorang warga Pakistan.

Kelompok separatis Tentara Pembebasan Baluchistan mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. 

Kelompok yang berbasis di Provinsi Baluchistan, barat daya Pakistan itu kerap menyasar warga atau entitas China dalam serangan-serangan sebelumnya.

Pelaku bom bunuh diri di Universitas Karachi ini mengincar mobil van yang ditumpangi sejumlah warga China.

Serangan ini juga menyebabkan empat warga China lain dan seorang penjaga berkebangsaan Pakistan terluka.

Baca Juga: Ekstremis Somalia Ledakkan Restoran dengan Bom Bunuh Diri saat Buka Puasa, Enam Tewas

Kepala kepolisian Karachi Ghulam Nabi Memon mengaku, telah mendapatkan rekaman CCTV yang merekam kejadian.

Pelaku disebut seorang perempuan yang mengenakan burqa. Perempuan itu mendekati van target dan langsung meledakkan diri.

Korban serangan ini diketahui termasuk direktur Institut Konghucu Universitas Karachi, lembaga pendidikan yang didirikan China, serta dua pengajar lembaga tersebut.

Usai insiden bom bunuh diri, Tentara Pembebasan Baluchistan merilis pernyataan, mengakui sebagai dalang serangan.

Kelompok separatis itu menyebut penyerang adalah pengebom bunuh diri perempuan pertama dari kelompok itu dan bernama Shari Baluch alias Bramsh.

Tentara Pembebasan Baluchistan diketahui telah lama memberontak dari pemerintah, meminta kemerdekaan atau otonomi lebih besar.

Pakistan saat ini menjadi tempat tinggal ribuan pekerja asal China. Kebanyakan mereka bekerja di proyek Prakarsa Sabuk dan Jalan yang diinisiasi Beijing.

Baca Juga: Kecam Pakistan, Taliban Tak Akan Toleransi Invasi Negara Tetangga ke Afghanistan


 




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x