Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Rusia Diyakini Kumpulkan Kekuatan untuk Menyerang, Warga Luhansk Diminta Segera Evakuasi

Kompas.tv - 10 April 2022, 09:15 WIB
rusia-diyakini-kumpulkan-kekuatan-untuk-menyerang-warga-luhansk-diminta-segera-evakuasi
Warga dari wilayah Donetsk dan Luhansk, wilayah yang dikuasai oleh pemerintah separatis pro-Rusia di Ukraina timur, duduk di gerbong kereta dan menunggu untuk mengungsi ke tempat tinggal sementara di wilayah Volgograd, Rusia, pada hari Minggu, 20 Februari 2022. Rusia batalkan penarikan pasukan dari wilayah perbatasan Ukraina yang dipercaya Amerika Serikat sebagai pertanda invasi semakin dekat. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

LUHANSK, KOMPAS.TV - Warga Ukraina yang masih tinggal di Luhansk diminta untuk segera melakukan evakuasi diri karena kondisi yang kian genting.

Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan, saat ini kotanya tengah menghadapi bahaya besar. Sebab Rusia diyakini telah mengumpulkan kekuatan untuk menyerang kota tersebut.

Pasukan Rusia yang sebelumnya menyerang sejumlah wilayah Ukraina dikabarkan memfokuskan diri untuk melakukan serangan di Ukraina timur termasuk Luhansk.

Baca Juga: Rusia Tampilkan Bukti Nomor Seri Rudal Tochka-U Ukraina, Kembali Bantah Serang Kramatorsk

Menurut Gaidai, saat ini ada sekitar 30 persen warga masih tinggal di area perkotaan maupun di pedesaan Luhansk, meski telah diminta pergi.

“Mereka (Rusia) telah mengumpulkan kekuatan dan kita bisa melihat jumlah penembakan meningkat,” tutur Gaidai dikutip dari The Guardian.

Perintah evakuasi warga Luhansk muncul setelah serangan rudal ke stasiun kereta api di Donetsk, Jumat (8/4/2022).

Serangan ke Stasiun kereta api Kramatorsk itu telah membunuh sekitar 50 orang, termasuk anak-anak.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyalahkan Rusia atas serangan itu, dan melabeli serangan tersebut sebagai kejahatan perang.

Ia pun menegaskan bahwa serangan itu harus disertakan pada pengadilan di masa mendatang terkait penyerangan Rusia ke Ukraina.

Rusia pun sekali lagi membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Kementerian Pertahanan Inggris mengungkapkan operasi Rusia saat ini fokus ke area timur dan selatan negara tersebut.

Baca Juga: Presiden Ukraina Komitmen Penyelesaian Damai dengan Rusia, Namun Tetap Minta Senjata dari Barat

Mereka diyakini menargetkan Donbas, Mariupol dan Mykolaiv.

Menurut laporan intelijen terbaru, serangan itu didukung oleh peluncuran rudal jelajah lanjutan ke Ukraina oleh pasukan angkatan laut Rusia.

Dengan perubahan fokus penyerangan Rusia, Amerika Serikat (AS) memperingatkan Moskow kemungkinan berencana mengerahkan puluhan ribu tentara di Ukraina timur.

“Pada saat ini, kami yakin Rusia sedang merevisi tujuan perangnya untuk berkonsentrasi pada bagian timur dan selatan Ukraina, daripada menargetkan sebagian besar wilayah,” kata penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan.



Sumber : The Guardian


BERITA LAINNYA



Close Ads x