Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Perempuan Ukraina Lihat Tentara Rusia Eksekusi Mati Suaminya: Seharusnya Saya Juga Dieksekusi

Kompas.tv - 7 April 2022, 16:55 WIB
perempuan-ukraina-lihat-tentara-rusia-eksekusi-mati-suaminya-seharusnya-saya-juga-dieksekusi
Iryana Abramov, menyaksikan bagaimana tentara Rusia telah mengeksekusi mati suaminya di Bucha, Ukraina. (Sumber: Twitter Via Daily Star)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

KIEV, KOMPAS.TV - Seorang perempuan Ukraina mengaku telah melihat kekejaman tentara Rusia yang mengeksekusi mati suaminya dengan darah dingin.

Iryna Abramov, 48 tahun dari Bucha, Ukraina mengatakan kepada Kementerian Kebudayaan Ukraina tentang apa yang terjadi.

Saat itu, ia tengah berada di rumah dengan suaminya, Oleg 40 tahun, dan ayahnya yang sudah tua, Voloydmyr, 72 tahun ketika tentara Rusia datang.

Ia mengungkapkan mereka datang dan mengaku sebagai pembebas.

Baca Juga: Indonesia Buka Suara Terkait Ancaman AS Menolak Ikut Pertemuan G20 Jika Rusia Hadir

Para tentara itu datang menyerbu rumahnya pada 5 Maret lalu, dan mengatakan kepadanya bahwa mereka adalah pembebas yang akan membebaskannya.

Ia mengatakan, tiba-tiba nada bicara para tentara itu berubah dan kemudian menembaki rumahnya.

Mereka juga kemudian menarik Oleg keluar rumah dan menempatkannya ke trotoar.

Mereka kemudian melemparkan granat melalui pintu depan, memicu ledakan yang memekakkan telinga, dan membuat rumahnya terbakar.

Volodymyr kemudian mengambil sebuah alat pemadam kebakaran dan berteriak mencari Oleg ke putrinya.

Salah seorang tentara dilaporkan mengatkan kepada mereka bahwa Oleg tak akan bisa menolong mereka lagi.

“Mereka tidak bertanya atau mengatakan apa pun. Mereka hanya membunuhnya. Mereka hanya berkata agar ia melepas baju, berlutut dan kemudian menembaknya,” tutur Iryna dilansir dari Daily Star.

Ia menambahkan setelah penembakan itu, para tentara menyuruhnya dan sang ayah untuk pergi dari rumah dalam tiga menit.

Mereka dipaksa meninggalkan tubuh Oleg di jalanan, dan darahnya berbekas di depan rumahnya selama sebulan, sebelum pasukan Ukraina kembali merebut kota tersebut.

Baca Juga: Media China Sebut Pembunuhan Warga Sipil di Bucha sebagai Pertunjukan yang Dilakukan Ukraina

“Saya hanya berharap bahwa ketika itu mereka juga membunuh saya,” ujarnya sedih.

Volodymyr mengatakan saat ini ia tidak tahu di mana tubuh menantunya berada.

Ia pun menyamakan kota tempat tinggalnya itu sebagai kehancuran, dengan jasad yang berserakan dan jalan penuh dengan kepulan asap.

Pasukan Ukraina yang memasuki Bucha pada pekan lalu mengatakan mereka tiba dengan pemandangan yang horor.




Sumber : Daily Star


BERITA LAINNYA



Close Ads x