Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Rusia Bantah Membantai Warga Sipil Ukraina: Itu Adalah Provokasi Kiev

Kompas.tv - 4 April 2022, 05:05 WIB
rusia-bantah-membantai-warga-sipil-ukraina-itu-adalah-provokasi-kiev
Ilustrasi tentara Rusia. (Sumber: Baderkhan Ahmad/AP Photo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia akhirnya buka suara setelah dituduh membantai warga sipil Ukraina saat akan mundur dari wilayah Kiev.

Kementerian Luar Negeri Rusia pada Minggu (3/4/2022), membantah melakukan pembantaian menegaskan bahwa tuduhan itu adalah tindakan provokasi lainnya dari Kiev.

Sebelumnya beredar foto yang menunjukkan sejumlah jasad berserakan di Bucha, yang berada di wilayah Kiev.

Pada sejumlah jasad tersebut mengindikasikan adanya gaya eksekusi yang menjadi penyebab kematian.

Baca Juga: Kota Bucha Dipenuhi Mayat, Ukraina Tuding Rusia Lakukan Pembantaian

Kementerian Ukraina pun menegaskan bahwa pasukan Rusia sudah melakukan pembantaian di Bucha.

Tetapi, Rusia langsung menepis tuduhan tersebut.

“Semua foto dan video yang dipublikasikan rezim Kiev,yang  diduga dijadikan saksi untuk beberapa kejahatan yang dilakukan prajurit Rusia di Bucha, wilayah Kiev, hanyalah provokasi lainnya,” bunyi pernyataan Kementerian Rusia dikutip dari CGTN.

“Kami ingin menegaskan bahwa pasukan Rusia telah mundur sepenuhnya dari Bucha pada awal 30 Maret, sehari setelah Rusia-Ukraina bertemu pada perundingan di Turki,” katanya.

Baca Juga: Rusia Dapat Badai Kutukan dari Eropa atas Temuan Mayat Warga Sipil yang Tampak Dieksekusi di Ukraina

Penemuan sejumlah jasad di Bucha sendiri membuat sejumlah negara Eropa mengutuk dan mengecam insiden tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pun meminta agar dilakukan investigasi independen atas tuduhan pembantaian tersebut.

“Saya merasa kaget dengan gambar pembunuhan warga sipil di Bucha, Ukraina,” tulisnya di Twitter dikutip dari BBC.

“Sangat penting sebuah investigasi independen bisa berujung pada akuntabilitas yang efektif,” katanya.



Sumber : CGTN


BERITA LAINNYA



Close Ads x