Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Rusia Dituduh Berusaha Membelah Ukraina Jadi Dua Bagian, Bakal Seperti Korea Utara dan Selatan

Kompas.tv - 28 Maret 2022, 07:56 WIB
rusia-dituduh-berusaha-membelah-ukraina-jadi-dua-bagian-bakal-seperti-korea-utara-dan-selatan
Polisi Ukraina tengah berpatroli saat jam malam dim Kharkiv. Rusia dituduh ingin memisahkan Ukraina menjadi dua bagian seperti Korea Utara dan Selatan. (Sumber: AP Photo/Felipe Dana)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

KIEV, KOMPAS.TV – Rusia dituduh tengah melakukan upaya untuk membelah Ukraina menjadi dua bagian.

Adalah Kepala Intelijen Militer Ukraina, Krylo Budanov yang mengungkapkan adanya usaha tersebut, Minggu (27/3/2022).

Budanov menegaskan denganh begitu, Ukraina akan menjadi seperti Korea Utara dan Korea Selatan, yang terbelah  karena campur tangan Uni Sovyet usai Perang Dunia II.

“Penjajah akan mencoba untuk menarik wilayah yang diduduki ke dalam struktur kuasi-negara tunggal dan mengadunya dengan Ukraina merdeka,” tuturnya dilansir dari Deustche Welle.

Baca Juga: Presiden Ukraina Kini Tuding Barat Pengecut, Takut Membuat Keputusan

Ia pun mengatakan pasukan Ukraina akan berusaha memukul mundur tentara Rusia.

Budanov mengatakan pihaknya akan melakukan perang gerilya total untuk mencegah perpecahan negara.

“Faktanya, ini adalah usaha untuk menciptakan Korea Utara dan Korea Selatan di Ukraina,” ujarnya.

“Musim safari perang gerilya Ukraina akan segera dimulai. Setelah itu, aka nada satu scenario yang relevan untuk Rusia, yaitu bagaimana caranya bertahan,” kata Budanov.

Ukraina dan Rusia dilaporkan akan segera melakukan perundingan damai di Turki, Selasa (29/3/2022) dan Rabu (30/3/2022).

Perundingan damai antara Ukraina dan Rusia telah dilakukan beberapa kali.

Baca Juga: Biden Serukan Lengserkan Putin, Inggris Langsung Jaga Jarak

Namun, pihak Ukraina mengungkapkan pembicaraan cukup sulit, karena permintaan Rusia yang cukup berat.

Meski begitu, mereka mensinyalkan selalu ada sedikit peningkatan dalam perundingan tersebut.

Turki sendiri sebelumnya menjadi tuan rumah dalam pembicaraan tingkat tinggi antara Menteri Luar Negeri Ukraina dan Rusia.

Tetapi pembicaraan tersebut tak menemukan solusi untuk menghentikan penyerangan Rusia ke Ukraina.



Sumber : Duetsche Welle


BERITA LAINNYA



Close Ads x